Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Setelah Hiruk Pikuk Pawai Ogoh-ogoh, Bali Sepi 24 Jam

Ogoh-ogoh Sangmaung Pati dari Banjar Gemeh, Denpasar

Denpasar | Bali Tribune.co.id – Setelah hiruk pikuk pawai ogoh-ogoh, Rabu (6/3) malam, mulai pukul 06.00 Kamis (7/3) sampai pukul 06.00 Wita Jumat (8/3), Pulau Bali berubah sunyi. Selama 24 jam Umat Hindu menjalani Catur Brata menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941/2019 Masehi.

Pawai ogoh-ogoh, salah satu ritual menjelang Nyepi yang menjadi daya tarik wisatawan berlangsung semarak di Kota Denpasar dan kota-kota lain di Provinsi Bali. Di beberapa kota seperti Gianyar, pawai yang berlangsung dari sore diguyur hujan deras. Namun animo turis serta warga lokal tidak surut menyaksikan parade karya Sekaa Teruna dalam berbagai bentuk dan rupa sebagai gambaran kejahatan tersebut.

Ogoh-ogoh adalah simbol dari setan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk rupa yang menyeramkan. Kemudian diarak-arak keliling oleh umat Hindu Bali untuk selanjutnya dimusnahkan (dibakar). Umat Hindu memaknai ogoh-ogoh sebagai sifat jahat yang ada di dalam diri manusia, yang harus dimusnahkan (dibakar) sebelum memasuki Catur Brata Penyepian.

Di Kota Denpasar, para Rabu (6/3) sore jalan-jalan dikosongkan untuk persiapan pawai ogoh-ogoh yang digotong warga dari masing-masing banjar. Selain untuk persiapan pawai ogoh-ogoh, hujan yang turun dengan intensitas sedang turut melengangkan jalan. Akhirnya, pawai baru berlangsung sekitar pukul 19.00 malam setelah hujan reda.

Pawai ogoh-ogoh dipusatkan di Simpang Empat (Catus Pata) Jalan Nangka – Gatot Subroto, Denpasar. Di lokasi ini disediakan panggung tempat ogoh-ogoh tampil, dan dinilai sebab hadiah dari Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose sebesar Rp 37 juta.

Lomba yang dibuka Kapolda Bali diwakili Kabid Humas Kombes Pol Hengky Widjaja diikuti sebanyak 13 ogoh-ogoh berasal dari delapan banjar yang ada di Denpasar. Rinciannya, satu ogoh-ogoh dari Banjar Tatas Kelod, satu ogoh-ogoh dari Banjar Tatas Kaja, enam ogoh-ogoh dari Banjar Tegehe, satu ogoh-ogoh dari Banjar Oongan, satu ogoh-ogoh dari Kumpulan Kedaton, satu ogoh-ogoh dari Banjar Batan Ancak, satu ogoh-ogoh dari Banjar Tegeh Kori dan saru ogoh-ogoh dari Banjar Tangguntiti.
"Adapun fokus penilaian lomba ogoh-ogoh terdiri dari komposisi, kreatifitas, ekspresi dan ketertiban. Komposisi meliputi bentuk ogoh-ogoh, anatomi, penataan warna dan aksesoris. Kreatifitas meliputi keunikan, teknologi dan ornamentasi," kata Kombes Hengky.
Selain itu, penilaian berupa ekspresi meliputi karakter dan interprestasi makna simbolik. Kemudian penilaian ketertiban meliputi kekompakan, semangat, keseragaman dan kerapian, keserasian antara gerakan dan musik pendukung dan terakhir yang mengarak ogoh-ogoh bebas minuman keras serta barang-barang berbahaya lainnya.
Ia menambahkan, setiap peserta diberikan waktu maksimal sepuluh menit untuk mengekspresikan ogoh-ogohnya di depan podium utama. Hadiah untuk juara pertama akan mendapatkan trofi dan uang pembinaan sebesar Rp 20 juta, juara kedua mendapatkan trofi dan uang pembinaan Rp10 juta dan juara ketiga mendapat trofi dan uang pembinaan Rp 7 juta.
Usai parade dan lomba, menjelang Kamis (7/3) dinihari, warga banjar kemudian membakar ogoh-ogoh di sejumlah lokasi yang telah ditentukan. Selanjutnya, umat Hindu melakukan persiapan Catur Brata Penyepian. Jalan-jalan berangsur lengang, dan para pecalang mulai melakukan tugasnya mengamankan pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Tepat pada pukul 06.00 Wita, sudah tidak ada lagi aktivitas masyarakat di seluruh Pulau Bali.
Catur Brata penyepian yang dijalani umat Hindu saat Hari Raya Nyepi berlangsung selama 24 jam, dari pukul 06.00 Kamis (7/3) sampai pukul 06.00 Wita, Jumat (8/3).
Dalam menjalani Catur Brata Penyepian, ada empat pantangan Umat Hindu yaitu, Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).
Maka sejak pukul 06.00 Wita, puluhan pecalang melakukan pengamanan di banjar masing-masing. Mereka memastikan tidak ada warga yang beraktivitas di luar rumah, semua lampu (cahaya) dimatikan, serta tidak ada suara yang dapat mengganggu ketenangan umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Bali begitu gelap, hening dan sunyi. Bahkan pesawat udara Bandara tidak melintas di atas Pulau Bali. Apalagi mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Aktivitas penerbangan dihentikan selama 24 jam. Sedikitnya 468 penerbangan tidak beroperasi, terdiri dari 261 penerbangan rute domestik dan 207 penerbangan rute internasional. zar

wartawan
habit

Waspada Momen Libur Sekolah Ditengah Cuaca Ekstrem di Destinasi Wisata

balitribune.co.id | Denpasar - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat maupun wisatawan yang ada di Bali untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa daerah wisata, kendati sudah memasuki musim kemarau. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam akun resmi BMKG, infobmkg, 28 Juni 2025 menjelaskan Monsun Australia yang biasanya membawa udara kering belum cukup kuat.

Baca Selengkapnya icon click

Telkomsel di Pesta Kesenian Bali 2025: Hadirkan Layanan Digital, Perkuat Jaringan untuk Pengalaman Terbaik Pengunjung

balitribune.co.id | Denpasar - Dalam rangka mendukung kelancaran dan kenyamanan komunikasi selama gelaran budaya terbesar di Pulau Dewata, Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025, Telkomsel menghadirkan layanan melalui pembukaan booth pelayanan pelanggan dan penguatan jaringan dengan mendirikan satu unit Combat (Compact Mobile BTS) di area acara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dana Rp 50 Triliun untuk Bandara Bali Utara, Buleleng Siap Kembangkan Ekonomi Lokal

balitribune.co.id | Singaraja - Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya merespon rencana PT BIBU Panji Sakti akan segera membangun bandar udara (Bandara) Internasional Bali Utara. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Buleleng beserta masyarakatnya siap menjadi tuan rumah yang baik dan tidak akan lagi hanya menjadi penonton dalam peta pariwisata Bali. 

Baca Selengkapnya icon click

Petugas Gabungan Amankan Ratusan Bungkus Rokok Ilegal dari Sejumlah Kios

balitribune.co.id | Amlapura - Guna mengantisipasi peredaran rokok ilegal tanpa pita cukai, petugas gabungan dari Kantor Bea Cukai bekerjasama dengan Sat Pol PP, Karangasem, TNI dan Polri, semakin menggencarkan kegiatan operasi pemberantasan dengan menyasar warung-warung tradisional yang biasanya menjadi sasaran utama para distributor untuk memasarkan produk rokok ilegal berbagai merek.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.