Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Spirit Cinta Kasih Natal dalam Kehidupan Berbangsa (1)

Bali Tribune/ Putu Suasta
Oleh : Putu Suasta
 
balitribune.co.id - INDONESIA adalah gambaran kemajemukan. Ungkapan ini dibangun dari sejarah negeri ini di masa lalu. Pada gerakan kebangsaan sejak awal abad ke-20, tercetus tekad untuk menggalang persatuan. Para pemuda terutama, menyadari bahwa hanya dengan bersatunya bangsa ini akan mengantar mereka kepada cita-cita kemerdekaan. Lalu mereka mendklarasikan diri dalam suatu gerakan yang disebut Sumpa Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang kemudian dengan semangat persatuan itu pula negeri ini makin mendekati kemerdekaannya. 
 
Tak bisa dipungkiri, kemajemukan bangsa ini; suku, agama, ras dan golongan menjadi fondasi yang kuat mengantar bangsa ini menuju ke kemerdekaannya. Momentum penting ini memnadai bahwa keanekaragaman bangsa ini dalam satu kesatuan NKRI menjadi karakter bangsa tentang bagaimana kita bisa mewujudkan diri sebagai bangsa besar. Maka, mengenang momentum historis ini, para pendiri bangsa menerakan keberagaman kita sebagai bangsa dalam satu semboyan “Bhineka Tunggal Ika”; berbeda-beda warna kulit, ras, agama dan golongan namun tetap satu sebagai Bangsa Indonesia. 
 
 
Spirit Natal dan Kehidupan Berbangsa
 
Natal yang diperingati sebagai hari kelahiran Yesus Kristus setiap 25 Desember oleh umat Kristiani adalah spirit kelahiran kasih. Bagi kalangan umat Kristen, Natal dipandang sebagai  suatu peristiwa agung dan kudus. Tak heran jika memasuki bulan Desember banyak negara-negara besar seperti Inggirs, Amerika, Australia, dan sejumlah negara lain telah mempersiapkan diri menyambut hari Natal 25 Desember 2019 ini. 
 
Di Indonesia, Natal juga dirayakan di sejumlah daeerah di negeri ini seperti di Manado, Flores, Sumatra Utara dan kota-kotadi Jawa. Bahkan, dilansir dari sebuah berita, ada 8 perayaan Natal  di Indonesia yang unik dan dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Dicontohkan misalnya, di Bali, Natal dirayakan dengan kebaktian dan juga meminjam tradisi Bali, yaitu melakukan persitwa ngejot. Ngejot adalah tradisi masyarakat Bali tentang berbagi makanan saat suatu perayaan dilakukan. 
 
Di daerah-daerah lain di Indonesia, umat Kristen juga merayakan Natal dengan semangat keindonesiaan dalam bentuk kebiasaan-kebiasaan yang telah mereka lakukan turun-temurun di negeri ini. Di Bali, sepanjang yang saya tahu, Natal dirayakan dengan khusuk dan khidmad di mana pun di daerah Bali. Di Denpasar sejumlah gereja bahkan telah mempersiapkan diri beberapa hari sebelumnya untuk menyambut kedatangan hari Natal.
 
Sebagai orang yang tak asing dengan berbagai peristiwa keagamaan, saya melihat dan merasakan bahwa setiap agama di negeri ini sungguh-sungguh telah sanggup membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai. Saya juga meyakini, setiap umat beragama, apa pun agamanya, telah pernah dan hingga kini telah sanggup menjaga sikap-sikap yang tepa selira atau tenggang rasa, dan di berbagai daerah di negeri, telah pula memperlihatkan kehidupan yang rukun damai.
 
Kunci kehidupan rukun damai dan tenggang rasa di negeri inilah ialah toleransi, suatu sikap  kedewasaan cara beragama. Tanpa hal ini, dari dulu barangkali kita akan dipenuhi oleh konflik-konflik keyakinan. Tetap utuhnya NKRI juga disebabkan oleh yang saya sebutkan tadi, kedewasaan sikap dan cara kita meyakini agama masing dan pertalian yang baik dalam pergaulan lintas agama. Kita telah membuktikan hal ini sejak kita mendapatrkan kemerdekaan sebagai bangsa dan negara.
 
Sebagaimana juga perayaan Natal. Dari pergaulan saya dengan sejumlah sahabat pemeluk Kristen, saya mendapat pengetahuan bahwa spirit Natal ialah kesukacitaan tentang lahirnya Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Ada kekudusan, ada lumuran kasih yang ditebar sesama mereka, ada suka cita bersama yang dadasari oleh kemanusiaan. Pengetahun umum semacam ini yang saya dapatkan dari paras sahabat Kristiani dan pengamatan langsung sesungguhnya bagi saya pribadi ialah spirit yang indah dalam semangat menumbuhkan perdamaian. 
 
Hal ini sejalan kemudian dengan kabar yang saya dapatkan dari Persekutuan Gereja-gerja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) yang mengambil tema Natal 2019, yaitu “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang”. Kabar ini saya dapatkan dari Fransiskus K. Doken, dalam kolomnya di Kompasiana, yang berjudul “Berhenti Sejenak Membahas Isu, Toleh Pesan Natal 2019” (12 Desember 2019). 
 
 Sebuah tema yang sangat menyentuh, sangat mendukung keberadaan kita sebagai bangsa yang berbhineka. Fransiskus yang mengurai tema yang sangat indah itu dengan mengungkapkan bahwa berbagai fenomena hiruk-pikuk keduniawian kita, kadang-kadang kita melupakan yang namanya sahabat. Menjadi sahabat adalah hasrat untuk mengoreksi relasi kita dengan semua orang yang didasari penghormatan, ketulusan dan kesetaraan, bukan relasi transaksional, apalagi eksploitasi dan dominasi.
 
Fransiskus lebih jauh mengatakan bahwa pesan Natal 2019 yang bermakna ajakan dapat mendorong kita sekalian untuk menjadikan semua orang sebagai sahabat yang tidak mengenal berbagai perbedaan. “Kalau kita semua memiliki prinsip ini sesuai dengan tema Natal 2019 ini, maka kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita, pelan-pelan menuju persatuan dan kesatuan di antara kita warga bangsa,” tulisnya. (bersambung)
wartawan
Redaksi
Category

Pemkab Karangasem Dorong Sinergi Jaringan Komunikasi, Biznet Siap Dukung Program Pemerintah

balitribune.co.id | ​Amlapura - Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, menerima audiensi dari pihak Biznet di ruang rapat Sekda pada Senin, (15/9/2025). Pertemuan ini didampingi langsung oleh perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Baca Selengkapnya icon click

Tinjau Lokasi Bencana, Bupati Sanjaya Pastikan Bantuan dan Solusi Jangka Panjang

balitribune.co.id | Tabanan – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama jajaran Pemkab Tabanan meninjau langsung lokasi bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Desa Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, Rabu (17/9). Hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan tersebut mengakibatkan sejumlah kerusakan pada infrastruktur dan rumah warga.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Grab Bersama Mitra Pengemudi Salurkan Ratusan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Banjir Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Bencana banjir di sejumlah wilayah Bali pada 9-10 September 2025 meninggalkan banyak duka dan kehilangan mendalam bagi masyarakat setempat. Sebagai wujud solidaritas kemanusiaan dalam mendukung proses pemulihan pasca bencana alam ini, Grab Indonesia melalui BenihBaik.com menyalurkan ratusan paket sembako kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Tanamkan Kesadaran Safety Riding pada 150 Siswa SMKN 2 Kuta Selatan

balitribune.co.id | Kuta – Astra Motor Bali terus berkomitmen mengedukasi generasi muda tentang pentingnya keselamatan berkendara melalui program Safety Riding Education. Kali ini, edukasi diberikan kepada 150 siswa SMKN 2 Kuta Selatan pada Selasa (16/9), dengan fokus pada kebiasaan menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, baik untuk jarak jauh maupun dekat.

Baca Selengkapnya icon click

Kemiskinan di Badung Turun, Triwulan I 2025 Catat Tren Positif

balitribune.co.id | Mangupura - Kabupaten Badung mencatat tren positif dalam penurunan angka kemiskinan. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada Triwulan I tahun 2025 angka kemiskinan di Badung turun menjadi 1,9 persen, atau berkurang 0,4 persen dari posisi 2024 sebesar 2,3 persen. Capaian ini menempatkan Badung sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di tingkat provinsi maupun nasional.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.