
balitribune.co.id | Denpasar - Tiga pelaku penembakan terhadap Warga Negara Asing (WNA) asal Australia di Vila Casa Santisya 1 Jalan Pantai Munggu Seseh Gang Maja, Banjar Sedahan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung tiba di Bali, Selasa (17/6) malam.
Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, waktu penjemputan terbagi tiga tahap di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu pukul 21.00 Wita, pukul 22.00 Wita dan pukul 23.00 Wita. Dalam penjemputan tiga pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan itu menggunakan mobil dinas Polda Bali, Polres Badung dan Polsek Abiansemal dengan meliibatkan pengawalan dari satuan Shabara Polda Bali, Polres Badung dan SatBrimobda Bali.
"Jumlah WNA terduga kasus penembakan itu sebanyak tiga orang dan direncanakan akan dititip di tiga lokasi rumah tahanan Polri yang berbeda. Di Mapolda Bali satu orang, di Mapolres Badung satu orang dan di Mako Polsek Abiansemal satu orang. Besok pagi, Rabu (18/6) baru dibawa ke Mapolres Badung untuk digelar kepada media," ungkap seorang petugas.
Aksi penembakan itu terjadi pada Sabtu (14/6/2025) pukul 00.15 Wita. Akibat kejadian itu, korban Zivan Radmanovic (33) tewas di tempat. Sedangkan Sanar Ghanim (19) dalam kondisi kritis karena mengalami luka parah. Setelah dilakukan penyelidikan yang mendalam, ketiga pelaku berhasil ditangkap.
Dua orang yang melakukan penembakan itu. Satu orang menggunakan jaket orange terang dengan helm hitam mengendarai motor matic dengan logat bahasa Australian kental. Sementara seorang lagi dengan jaket warna hijau menggunakan masker serta helm warna gelap mengendarai motor matic juga dengan logat bahasa Australian kental.
Pada pukul 00.15 istri korban, Gourdeas Jazmyn (30) sedang tidur dan mendengar suaminya berteriak. Ia kemudian menutup tubuh menggunakan selimut sambil mengintip dan melihat seorang laki-laki mengenakan jaket orange terang dengan helm hitam. Kemudian melihat orang tersebut menembak suaminya Zivan di toilet yang tidak tahu jumlah tembakannya. Setelah itu orang tak dikenal tersebut lari dari keluar dari toilet. Beberapa saat kemudian ia juga mendengar korban Sanar berteriak dari kamar korban serta suara tembakan.
Ia kemudian lari ke luar kamar dan berteriak melihat Sanar sudah berdarah dan kembali ke toilet mengecek keadaan suaminya dengan cara memeriksa denyut nadinya. Setelah melihat pelaku melarikan diri ke luar vila saksi ini membantu korban Sanar menghentikan pendarahan.
Sementara saksi Daniela mengatakan, pada pukul 00.16 Wita ia sedang tidur dan mendengar suara ledakan dari dalam kamar kemudian ia terbangun dan melihat seseorang laki-laki mau masuk ke kamarnya (kamar 03) dengan jaket warna hijau menggunakan masker dan helm warna gelap. Kemudian ia mendengarkan suara tembakan dari luar kamarnya dan kaca jendela pecah kemudian penembak tersebut masuk ke kamar, ia lari keluar dari kamar melihat seseorang yang lari dari kamar satu menuju kamarnya menggunakan jaket dengan menggunakan helm.