
balitribune.co.id | Denpasar - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menginisiasi kegiatan edukasi literasi asuransi bersama insan media di Bali yang berlangsung di Denpasar, Sabtu (20/9). Melalui forum ini, Jasindo berupaya mendorong pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan finansial dan manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari.
Acara tersebut menghadirkan jurnalis dari berbagai media lokal. Suasana diskusi berlangsung interaktif, menyoroti bagaimana produk asuransi dapat menjadi penopang keamanan ekonomi, baik bagi masyarakat umum maupun bagi pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata dan kebudayaan khas Bali. Erwin Arys Sasongko, Representative Manager Jasindo Denpasar menekankan, edukasi literasi asuransi harus menyentuh keseharian masyarakat.
"Agar asuransi dapat menjadi bagian dari perlindungan perekonomian masyarakat itu sendiri. Bali bukan hanya pusat pariwisata, tetapi juga pusat kehidupan ekonomi dan budaya. Dengan literasi asuransi, kami ingin masyarakat memahami bahwa proteksi bukanlah pilihan sekunder, melainkan kebutuhan utama untuk menjaga keberlanjutan usaha, keluarga, dan tradisi,” ujarnya.
Di sisi lain, Jasindo juga melihat media lokal sebagai mitra strategis dalam membangun kesadaran publik. Melalui informasi yang jernih dan relevan, diharapkan masyarakat Bali semakin menyadari bahwa asuransi adalah instrumen penting dalam menjaga keberlanjutan finansial, baik dalam situasi darurat maupun dalam aktivitas sehari-hari.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian program nasional Jasindo yang sejalan dengan komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Sebelumnya, Jasindo telah menggelar program serupa di berbagai daerah, termasuk edukasi bagi mahasiswa dan penguatan literasi di sektor pariwisata.
Melalui pendekatan berkesinambungan ini, Jasindo berharap mampu membangun kesadaran lebih mendalam tentang fungsi asuransi sebagai pilar penting dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga maupun komunitas, khususnya di Bali yang memiliki keunikan budaya dan ketergantungan tinggi pada sektor pariwisata