
balitribune.co.id | Negara - Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat dan berlaku nasional menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten Jembrana. Kini untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), berbagai upaya dilakukan oleh Pemkab Jembrana. Salah satunya mengoptimalkan potensi yang ada di wilayah.
Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk menjadi akses jalur darat lalu lintas anatar pulau Bali dan Pulau Jawa. Ribuan pengguna jasa penyeberangan setiap harinya melalui akses penyeberangan ini Stategisnya keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk menjadi potensi besar bagi Kabupaten Jembrana. Potensi ini pun kini akan dioptimalkan lagi untuk meningkatan PAD ditengah dampak efisiensi. Sejumlah skema kerjasama dalam pengembangan Pelabuhan Gilimanuk kini telah disiapkan.
Keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk ini didorong untuk dikembangkan. Bahkan kini Kabupaten Jembrana siap menjalankan kerjasama dengan pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kerjasama tersebut menjadi bagian penting pemkab Jembrana dalam menggali potensi-potensi pendapatan daerah yang lebih besar lagi. Bahkan Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan sudah melakukan penjajagan dengan BUMN yang mengelola Pelabuhan dan penyeberangan tersebut.
Dalam diskusi bersama Manager Bisnis Operasional & Pelayanan Regional I PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ronaldo Hutabarat dan General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yani Andiyanto, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan bersama Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna dan Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi telah memperoleh informasi secara detail terkait langkah-langkah yang akan dilakukan PT. ASDP Indonesia Ferry.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan Minggu (4/5) menyatakan setelah melakukan pertemuan pada Jumat (2/5) pihaknya akan menjalin Kerjasama dalam pengembangan pelabuhan khususnya di Gilimanuk."Setelah kita diskusi panjang, akhirnya kita semua memperoleh gambaran besar apa-apa saja yang nantinya akan dikerjakan di pelabuhan gilimanuk. Termasuk didalam ada objek-objek milik Pemda yang bisa kita kerjsamakan seperti areal manuver dan kargo," ungkap Bupati Kembang.
Menurutnya untuk mewujudkan kerjasama yang akan berdampak positif bagi peningkatan keuangan daerah tersebut akan ada diskusi susulan yang lebih itensif lagi bersama pihak PT ASDP Indonesia Ferry terkait skema-skema atau bentuk kerjasama yang akan dijalankan. Pihaknya optimis pengembangan kawasan Pelabuhan Penyeberanagn Gilimanuk akan berdampal positif bagi Jembrana, "Sekali lagi ini upaya kita bersama untuk menggali potensi-potensi PAD daerah kita sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Manager Bisnis Operasional & Pelayanan Regional I PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ronaldo Hutabarat menyambut baik diskusi ini untuk menyamakan persepsi terkait rencana-rencana pengembangan Pelabuhan Gilimanuk. "Tentu diskusi ini akan terus berlanjut, sampai betul-betul nantinya mengerucut terkait kolaborasi dan kerjsama antar Pemda dan PT. ASDP bisa dieskusi. Harapnya misi bersama kita bersama khususnya Jembrana mampu meningkatnya PAD-nya," tandasnya.