Negara, Bali Tribune
Arus lalu linta di dalam Kota Negara belakangan ini tampak krodit menyusul diberlakukannya Uji Petik di Jembatan Timbang Cekik Gilimanuk. Truk sarat muatan terlihat melintas beriringan, sehingga aktivitas pengguna jalan terutama warga lokal di dalam kota, menjadi terganggu.
Pantauan di Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk yang melalui jalur perkotaan dari Jalan Udayana, Desa Kaliakah hingga Jalan Gajah Mada, Desa Dangin Tukadaya Kamis (19/5), ratusan truk tampak beriringan menuju arah timur (Denpasar).
Ratusan truk dari Jawa tersebut, sebelumnya terjaring saat Uji Petik karena kelebihan tonase dan diparkir di pinggir jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk hingga sejauh tiga kilometer dari Jembatan Timbang Cekik. Areal parkir Jembatan Timbang Cekik sendiri sudah tidak mampu menampung truk yang kelebihan tonase, sehingga para sopir memarkirnya di jalan menuju pelabuhan dan jalan-jalan perkampungan di Kelurahan Gilimanuk.
Salah seorang warga Negara, I Ketut Ariana (48) asal Kelurahan Baler Bale Agung, Negara mengeluhkan kesulitan berkendara dengan lebih cepat lantaran banyaknya truk memadati jalan di Kota Negara. Ia bersama pengguna jalan lain yang ditemui di Persimpangan Tugu Balang Tamak, Jalan Udayana, Negara, juga mengaku sangat sulit menyeberang menuju Jalan arah ke RSU Negara, terlebih ketika menggunakan mobil karena panjangnya iring-iringan truk bertonase tinggi dari Gilimanuk menuju Denpasar. Bahkan butuh waktu 10 menit untuk dapat menyeberang.
Begitupula, panjangnya iring-iringan truk yang akan melintasi jalur darurat di sisi Jembatan Dangin Tukadaya, Jembrana yang jebol, antreannya mencapai tiga km hingga di depan Pura Jagatnatha Jembrana. Kondisi inipun dikeluhkan warga sekitra karena sangat menghambat aktivitas mereka, terlebih di jalur tersebut selain ada beberapa persimpangan jalan, juga terdapat banyak fasilitas publik seperti jalur menuju pusat pemerintahan Pemkab Jembrana, TK Canang Sari, Kantor Camat Jembrana dan SMA Negeri 1 Negara.
Kroditnya arus lalu lintas akibat truk lepasan JT Cekik ini membuat jajaran kepolisian turun tangan melakukan pengaturan arus lalu lintas di setiap persimpangan. Kapolsek Kota Negara, Kompol I Made Prihenjagat saat dikonfirmasi juga membenarkan adanya arus lalu lintas yang krodit terutama di traffic light dan persimpangan-persimpangan jalan.
Untuk mengantisipasi tersendatnya arus lalu lintas dan terganggungnya aktivitas warga oleh iring-iringan truk panjang yang tidak terputus ini, pihaknya menurunkan personel untuk melakukan pengaturan di persimpangan jalan.
Kroditnya lalu lintas di wilayah Kota Negara seperti yang terjadi Kamis pagi kemarin, menurutnya karena terlalu banyaknya jumlah kendaraan yang beriringan dari arah barat, sehingga tidak sebanding dengan rotasi waktu traffic light yang berakibat pada kemacetan dan persimpangan jalan menjadi sulit dilalui. Kondisi ini bahkan berlangsung hingga tengah hari di saat sedang padatnya aktivitas warga lokal dan jam pulang sekolah.
Sementara Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Gede Sumadra Kethiawan, saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan ia sedang di Banyuwangi, Jawa Timur mengikuti Rapat Koordinasi Permasalahan Jalur Lalu Lintas Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Namun ia mengatakan, sejak pagi di jalur keluar Pelabuhan Gilimanuk arus lalu lintas menjadi krodit akibat sopir truk memarkir kendaraannya pada kedua sisi bahu jalan sepanjang tiga kilometer hingga mencapai Gelung Kori. Para sopir akhirnya bubar dan mau melanjutkan perjalanan setelah pihaknya memberikan pemahaman.