Koster Layak Menjadi Gubernur Bali, Paparkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali pada Uji Publik FH Unud | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 24 March 2018 12:47
Redaksi - Bali Tribune
pembagunan
UJI PUBLIK - Wayan Koster saat tampil pada uji publik Pilgub Bali 2018 di Aula Fakultas Hukum Unud, Jumat (23/3).

BALI TRIBUNE- Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) tampil sangat meyakinkan pada uji publik Pilgub Bali 2018 "Berebut Tahta Pulau Dewata"  yang di gelar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana, Jumat (23/3).  Bahkan, tiga panelis dari Guru Besar Universitas Udayana memuji dan menyebut Koster sudah layak menjadi Gubernur Bali.

Uji publik  yang dibuka oleh Wakil Dekan III  Fakultas Hukum Unud, Dr. I Gede Yusa mewakili dekan, menghadirkan tiga panelis yaitu Prof. Dr. Drs. Yohanes Usfunan, SH., M.Hum (Guru Besar Hukum Tata Negara), Prof. Dr. Made Subawa, SH., MS (Guru Besar Hukum Tata Negara), dan Prof. Dr. I Wayan P Windia, SH., M.Si (Guru Besar Hukum Adat). Tak hanya dihadiri oleh mahasiswa hukum Unud, uji publik ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari sejumlah universitas yang memenuhi aula Kampus Fakultas Hukum Unud.

Secara gamlang Koster memaparkan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”,  yang disusunnya selama enam bulan dengan membaca berbagai macam referensi sehingga dapat satu formula membangun Bali ke depan. Melalui visi ini, Koster akan mewujudkan era baru, yaitu suatu tatanan kehidupan masyarakat Bali yang holistik, mencakup tiga dimensi.

Pertama, terpeliharanya keseimbangan alam, manusia dan kebudayaan Bali (genuine Bali).  Kedua, terpenuhinya kebutuhan, harapan dan aspirasi krama Bali di berbagai aspek kehidupan. Dimensi ketiga yakni terantisipasinya munculnya permasalahan dan tantangan Bali, baik negatif maupun positif dalam skala lokal, nasional dan global

Melalui apa yang disebutnya Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Koster percaya persoalan Bali bisa ditanggulangi. "Ke depan, pola pembangunan semesta berencana harus menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia, baik sekala maupun niskala sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno. Untuk menjalankan ini harus totalitas. Saya siap ngayah total untuk itu," tegas Koster. 

Ia bahkan menegaskan, jika dirinya sudah siap ngayah dengan tulus dan iklas (lascarya)  dengan menyerahkan dirinya secara total untuk mengabdi kepada masyarakat Bali.

Usai Koster mempresentasikan visi misi dan program kerja Koster-Ace yang dibingkai dalam konsep besar Nangun Sat Kerthi Loka Bali memperoleh pujian dari panelis. Pujian pertama disampaikan Prof Yohanes Usfunan terkait pemaparan serta konsep pembangun Bali ke depan yang dipresentasikan jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu. "Bapak kan sudah doktor, kalau saya menilai bapak sudah layak sebagai profesor," sebutnya.

Selanjutnya  menyangkut rumusan konsep besar pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang begitu detail dan terstruktur secara ilmiah, Prof. Usfunan secara mengejutkan menyatakan Koster sudah sangat layak menjadi gubernur. "Bapak juga sudah layak jadi gubernur," katanya.

Dia menilai program yang jelas, baik dari konsep akademis dan filosofis. Komitmennya membangun pemerintahan yang bersih sangat diharapkan oleh semua pihak.  "Kalau beliau punya kelebihan mengapa tidak kita manfaatkan. Kalau rakyat Bali tidak memilih, maka akan menyesal karena beliau memiliki komitmen jelas untuk kesejahteraan masyarakat Bali," imbuhnya.

Tak jauh beda, panelis kedua, Prof. Made Subawa pun mengaminin penilaian yang disampaikan oleh Prof. Usfunan. "Setelah mendengar pemaparan tadi, kalau rekan saya bapak layak menjadi guru besar, tapi kalau saya bapak layak jadi gubernur," katanya.

Dia juga setuju modal dasar pembagunan Bali adalah, alam Bali, manusia Bali dan kebudayaan Bali. Sementara panelis ketiga Prof. Wayan P Windia menyatakan bahwa konsep Nangun Sat Kerti Loka Bali  yang dipaparkan Koster-Ace sangat utuh dan terstruktur. "Konsep dalam bahasa Bali disebut maeukudan atau utuh,"  ungkapnya.

 Dia pun mendoakan agar apa yang menjadi harapan paslon ini dapat terwujud, sehingga visi misi dapat direalisasikan. Selain menghadapi pertanyaan dari panelis, Koster-Ace dengan gamblang memberikan jawaban dari pertanyaan sejumlah mahasiswa pada sesi dialog.