Sama-sama Usung Jokowi di Pilpres 2019, Prananda Ajak PDIP Bertarung dalam Harmoni di Pilgub Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 9 April 2018 14:36
San Edison - Bali Tribune
NasDem
Ketua Umum DPP Garda Pemuda NasDem, Prananda Paloh, saat menghadiri pelantikan pengurus Garda Pemuda NasDem se-Bali.
BALI TRIBUNE - Ketua Umum DPP Garda Pemuda NasDem, Prananda Paloh, melantik pengurus Garda Pemuda NasDem se-Bali, di Denpasar, Sabtu (7/4). Pada kesempatan yang sama, juga digelar Diskusi Publik “Peran Strategis Pemuda dalam Pengembangan Potensi Desa”. 
 
Hadir pada acara tersebut Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Karangasem IGA Mas Sumatri, perwakilan organisasi sayap partai politik, termasuk Banteng Muda Indonesia yang merupakan organisasi sayap PDIP. 
 
Di sela-sela orasi politiknya pada kesempatan tersebut, Prananda Paloh secara khusus mengajak PDIP untuk bertarung dalam harmoni pada Pilgub Bali 2018. Ini penting, menurut dia, sebab meskipun pada Pilgub Bali 2018 PDIP dan NasDem menjadi rival, namun kedua partai ini sama-sama mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2019 mendatang. 
 
Seperti diketahui, pada Pilgub Bali 2018 PDIP mengusung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace). Adapun Partai NasDem, menjagokan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). 
 
“Teman-teman dari PDIP, mari kita bersaing dalam harmoni (pada Pilgub Bali). Tetapi karena ini acara internal Partai NasDem, bolehlah sedikit saya utarakan, masih ada langit biru di atas lautan merah,” ucapnya. “Sekali lagi, mari kita bersaing dalam harmoni. Siapapun yang menang nanti, patut kita dukung,” ajak putra Surya Paloh itu. 
 
Ia menegaskan, dirinya bersama jajaran Garda Pemuda NasDem di Bali, berkomitmen besar dalam mengawal Pilgub Bali, sehingga berjalan aman, tentram dan damai. Soal kalah atau menang, kata dia, itu tidak lebih penting daripada keamanan dan kebersamaan masyarakat Pulau Dewata. 
 
“Kalah menang itu nomor dua. Tetapi keamanan dan persatuan rakyat Bali, di atas segala-galanya. Boleh bersedih kalau kalah, tetapi sedihnya cukup tiga minggu saja. Jangan lebih. Kalau lama, kapan majunya Provinsi Bali ini,” tandas Prananda Paloh, dengan sedikit bercanda.