BALI TRIBUNE - Pelatihan terprogram terus digalang Pengkab Percasi Badung dalam upaya mempertahankan juara umum di cabang catur. Cabang ‘asah otak‘ Badung pada Porprov Bali XII/2015 di Buleleng memberi kontribusi kepada kontingen Badung sebanyak 11 medali emas, tampil sebagai juara umum. Kendati tidak lagi memanfaatkan jasa pemain luar Bali, meliputi Suyud, Maya, Era, Laksana Agusta dan Budiarjo, Percasi Badung tidak mengubah target, tetap membidik juara umum. Pada saat itu medali yang diperebutkan sebanyak 16 keping, sekarang menyusut menjadi 15 medali emas.
Ketua Umum Percasi Badung, Wayan Suanda menjelaskan, rasa optimis itu tetap tertanam, mengingat seluruh kabupaten/kota telah sepakat memaksimalkan atlet binaan, atau yang berdomisili di Bali. Guna menggapai prestasi tersebut, kata Suanda, persiapan dilakukan lebih intensif, bahkan sebelum persiapan Porprov Bali, Percasi Badung telah membangun pelatihan bersama di sekretariat Pengkab Percasi Badung, yang terletak di Jalan Mahendradatta Denpasar.
“Kami mempunyai sekretariat yang mudah dijangkau oleh pemain, kapan pun dan jam berapa pun siap digunakan, bahkan untuk menempa kualitas pecatur Badung, telah berlangsung pelatihan, dan persiapan kini lebih matang dibanding dua tahun lalu,” ujar Suanda, Minggu (30/4) saat mendampingi para atlet berlatih.
Program tersebut, menurut Suanda, pemain putri harus sparing dengan pemain putra, agar ketangkasan, mental dan daya juang tertanam, untuk diterapkan pada multi event olahraga dua tahunan di Gianyar, September mendatang. Selama latihan, hasilnya akan menjadi dasar bagi Percasi Badung untuk menetapkan spesialisasi masing-masing pecatur.
“Masih perlu proses untuk menentukan keputusan spesialisasi bagi pecatur yang akan diturunkan, di nomor standar, catur cepat dan catur kilat, atau pun catur mix, yang menyesuaikan laga pada PON XIX/Jabar 2017,” beber Suanda.