BALI TRIBUNE - Inovasi PKK Kota Denpasar telah mampu mengantarkan Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur maju ke tingkat nasional dalam lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penilaian PHBS Kelurahan Penatih dilakukan Tim Penggerak PKK Pusat yang diketuai drg. Laksi Wiyastuti, Jumat (5/5).
Tim PKK Pusat diterima Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra yang didampingi Wakil Ketuanya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara dan instansi terkait.
Dalam penilaian PHBS tersebut PKK Kelurahan Penatih menampilkan berbagai inovasi salah satunya Felita (Fermentasi Limbah Rumah Tangga).
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, I Ketut Wisada mengatakan dengan adanya evaluasi ini menunjukkan Kelurahan Penatih telah mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat menuju derajat kesehatan yang lebih baik.
Lebih lanjut Rai Mantra menyampaikan evaluasi yang dilakukan memotivasi untuk terus meningkatkan PHBS di Kelurahan Penatih termasuk juga di Kota Denpasar.
Ketua Tim Penilai Pusat drg. Laksi Wiyastuti mengatakan penilaian yang dilakukan untuk mengkroscek laporan yang telah disampaikan dengan kenyataan yang ada dilapangan. Pihaknya ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan PHBS dengan 10 indikatornya. "Kami ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan PHBS di Kelurahan Penatih apakah sudah sesuai dengan indikatior yang ada," ujarnya.
Ketua TP PKK Kelurahan Penatih Kecana Dewi Herman dalam pemaparannya menyampaikan untuk pelaksanaan PHB di Kelurahan Penatih telah melaksanakan berbagai program sesuai indikator yang telah ditentukan. Meski demikian pihaknya bersama anggota PKK Kelurahan Penatih yang dibimbing TP PKK Kota Denpasar dalam melaksanakan program selalu melakukan berbagai inovasi.
Inovasi yang dilakukan untuk memotivasi PKK yang ada di Kelurahan Penatih untuk terus menggelorakan program-progam PKK salah satunya PHBS. Inovasi PHBS yang telah dilakukan diantaranya pengolahan limbah rumah tangga melalui Felita. Melalui inovasi Felita masyarakat tidak perlu sampai membuang sampah organik rumah tangga mengingat dengan inovasi ini sangat bermanfaat membuat pupuk organik.
Disamping itu 10 indikator PHBS yaitu persalinan ditolong tenaga kesehatan, ibu hamil sudah memberikan ASI ekslusif, menimbang bayi tiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih, menggunakan jamban, memberantas jentik, makan buah dan sayur melakukanaktivitas fisik dan tidak merokok. Semua indikator ini telah diterapkan di Kelurahan Penatih temasuk juga dalam mewujudkan lingkungan sehat. "Kami harapkan melalui evaluasi PHBS ini semakin meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan pola hidup sehat,"ujarnya.