balitribune.co.id | Singaraja - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali melakukan audiensi ke Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana terkait evaluasi pelaksanaan percepatan stunting provinsi Bali khususnya Kabupaten Buleleng, Kamis (2/3).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr.Luh Gede Sukardiasih, M.FOR.,MARS menyampaikan hasil prevalensi stunting berdasarkan hasil SSGI tahun 2022 kabupaten Buleleng mengalami kenaikan 2,1 persen menjadi 11 persen.
”tujuan kami melaksanakan pertemuan ini dalam rangka meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting” jelas dr. Luh De.
Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dengan berbagai program ketahanan keluarga menjelaskan bahwa upaya percepatan penurunan stunting sebaiknya dilaksanakan dari hulu sampai ke hilir.
“Salah satu upaya kami dari hulu adalah melalui program Duta Genre, skrining calon pengantin, pendewasaan usia perkawinan melalui promosi dan sosialisasi terkait kesehatan reproduksi,” jelasnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Lihadnyana menerima dengan baik kunjungan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Bali
“Kenaikan angka stunting di Kabupaten Buleleng berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 merupakan tamparan keras bagi kami,” jelas Ketut Lihadnyana
Namun ada beberapa hal menjadi perhatian kami di Buleleng terkait hasil SSGI tersebut, pertama terkait dengan blok survei yang dilakukan serta metode samplingnya apakah sudah sesuai atau tidak, yang kedua apakah memang pelaksanaan kegiatan kami yang belum optimal baik dari sisi perencanaan pelaksanaan maupun evaluasianya.
“Sumber dana sudah tersedia, SDM juga sudah tersedia, tapi kenapa stunting malah naik, ini yang masih harus kita pelajari dan cari jawabannya. Kalau memang kinerja kita yang tidak optimal, sinergitas kita yang masih kurang, mari kita benahi bersama-sama sesegera mungkin,“ tambahnya.
Dijelaskan oleh Lihadnyana bahwa Stunting merupakan salah satu indikator Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) selain pendidikan dan perekonomian.
“Untuk itu, mari kita lebih serius menangani hal ini,” tegasnya.
Pj. Bupati Buleleng pada kesempatan yang sama juga menerima perwakilan Forum Duta Genre kabupaten Buleleng. Pertemuan tersebut terkait dengan peogram BKKBN tahun 2023 yang menargetkan pembentukan Duta Genre dimasing-masing Desa
Duta Genre hadir sebagai role model remaja saat ini diharapkan bisa menjadi corong dalam pelaksanaan edukasi dan promosi program-program pemerintah terkait dengan stunting, pencegahan pernikahan dini, serta pencegahan penggunaan NAPSA.
”saat ini kami sedang melaksanakan persiapan pelaksanaan pemilihan Duta Genre kabupaten Buleleng, besar harapan kami Pemerintah Kabupaten Buleleng dapat mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” jelas wakil forum duta genre Jayanta.
Terkait dengan duta genre, Lihadnyana meminta kepada duta genre untuk memiliki program yang jelas dan tepat sasaran.
“kami sangat mendukung kegiatan positif yang dilaksanakan oleh remaja, namun perlu diingat kegiatan yang dilaksanakan harus jelas, harus tepat sasaran, jelas targetnya, jelas prosesnya dan jelas hasil atau outcome yang ingin dicapai,“ jelas Lihadnyana
Di akhir pembicaraan Kepala perwakilan bkkbn provinsi tidak lupa menyampaikan terkait program BAAS ( bapak/bunda asuh Stunting) agar memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Buleleng dan ditanggapi dengan baik oleh PJ Bupati Buleleng.