Diposting : 8 May 2023 05:36
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Suharso Monoarfa mengaku senang sekali, Bali merancang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru. "Bagi saya, seminar yang digagas Gubernur Bali, Wayan Koster sangat bagus. Sehingga saya memutuskan membatalkan agenda ke Seoul dan memilih hadir untuk memberikan tambahan dan masukan yang diharapkan bisa menyempurnakan haluan tersebut," ujarnya saat menghadiri Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, Jumat (Sukra Umanis, Kelawu), 5 Mei 2023 di Kuta Kabupaten Badung.
Menurutnya, Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Depan merupakan strategic plan yang dasar-dasar normanya mengacu kembali kepada Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN). “Saya kira apa yang dilakukan pak Gubernur Wayan Koster telah mengingatkan kita untuk menempatkan GBHN itu pada proporsi yang benar. Sehingga setiap pembangunan harus ada norma dasar, seperti yang sudah disampaikan dalam Sad Kerthi (enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia, red). Itu semua adalah norma yang sifat keabadiannya menjadikan Bali eksis. Bukan hanya sekadar untuk 100 tahun, tetapi sepanjang Bali itu ada, saya sangat setuju Bali harus memiliki haluan pembangunan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Kelima Republik Indonesia, Prof. Hj. Megawati Soekarnoputri secara resmi membuka Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang ditandai dengan pemukulan kulkul bertempat di Hotel Trans Resort, Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster yang memaparkan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru dihadapan peserta seminar berjumlah lebih dari 300 orang, berasal dari seluruh komponen masyarakat Bali yakni Sulinggih, akademisi, tokoh masyarakat, praktisi, asosiasi, dan organisasi masyarakat ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Bappenas Republik Indonesia, Suharso Monoarfa.