Amlapura, Bali Tribune
Jalur maut Klungkung-Karangasem, di Kecamatan Sideman kembali meminta korban. Seorang pemotor tewas dihantam pikap, Selasa (19/4). Tak berhenti di situ. Usai menabrak pemotor, pikap tersebut hilang kendali dan terjun bebas ke dasar jurang sedalam 20 meter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di lokasi kejadian, kecelakaan maut yang menewaskan pengendara sepeda motor I Putu Widiana (17), warga Dusun Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, itu terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu mobil pikap DK 9886 DA dikemudikan I Wayan Sudana (27), warga Banjar Cegeng, Desa Kertabuana, Sidemen meluncur dengan kecepatan sedang dari arah utara atau dari arah desanya menuju Pasar Selat untuk berjualan sembako.
Namun nahas, dari arah berlawanan dan dalam waktu bersamaan meluncur sepeda motor DK 3171 S yang dikendarai korban sehingga tabrakan maut pun tidak terhindarkan. Kronologis pasti kejadian kecelakaan tersebut belum diketahui, karena saat itu tidak ada warga atau saksi lain yang menyaksikan. Hanya saja akibat tabrakan keras itu, korban atau si pengendara sepeda motor sempat terseret hingga beberapa meter sebelum akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Sementara mobil pikap yang dikemudikan Wayan Sudana bersama istrinya Ni Putu Suarningsih (26) tidak terkendali sebelum akhirnya terjun bebas ke dasar jurang sedalam 20 meter. “Kami masih memintai keterangan sejumlah saksi, karena saat kejadian tidak ada warga lain yang melihat karena jalurnya sepi. Tapi, untuk penanganan lebih lanjut diserahkan ke Polsek Selat, karena kami sifatnya hanya melakukan penanganan awal,” tegas Kapolsek Sidemen, AKP AA Ngurah Agung, kepada wartawan di lokasi kejadian, kemarin.
Di pihak lain, Ni Putu Suarningsih dan suaminya yang selamat dari maut, kepada polisi menceritakan, saat itu dirinya berniat ke Pasar Selat untuk berjualan. Suarningsih membantah jika mobil yang dikemudikan suaminya itu tabrakan adu jangkrik dengan motor korban. Sebaliknya, kata dia, saat itu dia melihat sepeda motor korban sudah terjungkal dan melihat itu suaminya sudah berusaha menghindari motor korban. Sayangnya, meski banting stir secara penuh untuk menghindar, namun tetap saja mobil yang dikemudikan suaminya membentur motor korban hingga terseret beberapa meter.
“Sepeda motor itu saya lihat sudah jatuh duluan di aspal, karena itu suami saya yang melihat itu berusaha menghindar, tapi tidak bisa! Apesnya lagi karena panik suami saya maunya nginjak rem malah nginjak gas sehingga mobil saya sampai terjun ke jurang,” ungkap Suartini.
Akibat kejadian itu, korban tewas di tempat kejadian, sementara Suarningsih dan suaminya mengalami luka cukup serius. Pun demikian dengan mobil miliknya, juga hancur.