balitribune.co.id | Tabanan - Dalam masa kepemimpinannya sebagai Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M, terus berupaya mewujudkan Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani dalam berbagai lintas sektor. Berkomitmen dalam menjaga kelestarian adat, tradisi dan budaya juga terus dilakukan, salah satunya dalam kehadirannya pada upacara Ngenteg Linggih lan Padudusan Alit di Pura Beji Desa Adat Peneng, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Minggu (12/11).
Setibanya di lokasi upacara, orang nomor satu di Tabanan yang turut disertai oleh salah satu anggota DPRD Tabanan, Asisten I dan jajaran pimpinan OPD terkait, Camat dan Unsur forkompimcam setempat, disambut antusias dan meriah oleh krama bersama Perbekel, Bendesa Ada dan Prawartaka Karya setempat. Usai penandatanganan prasasti Ngenteg Linggih, pihaknya menyampaikan apresiasi yang sangat baik kepada seluruh masyarakat Desa Adat Peneng yang telah kompak bekerjasama dalam upaya mewujudkan pembangunan.
Ada yang menarik dari Pura Beji yang sudah berdiri selama 896 tahun ini, dimana terdapat arca peninggalan purbakala yang berbentuk seperti orang bertapa, sehingga pura Beji di Desa Adat Peneng merupakan salah satu cagar budaya yang sudah diakui dan perlu dijaga dan selalu dilestarikan. Tidak hanya dari sisi sejarahnya menarik, Bupati Tabanan pun turut terkesima akan suasana alam di sekitarnya yang masih sangat asri dan subur, terlebih di musim kemarau seperti saat ini.
“Titiang tadi baru masuk driki di Desa Adat Peneng melihat alamnya yang indah yang pertama, kedua subur, kita tahu tahun ini sampai bulan 11 ini Indonesia bahkan Dunia menyampaikan kita sekarang dilanda musim kemarau panjang, el nino. Luar biasa disaat el nino begitu kekeringan, masih daerah disini subur, masih ada kehidupan yang luar biasa, patut bersyukur. Tiang kagum tadi baru masuk tiang perhatikan kanan kiri, luar biasa. Jadi patutlah para leluhur dulu mencari tempat di Desa Adat Peneng ini,” ungkap sanjaya.
Di kesempatan yang baik itu, Politisi asal Dauh Pala Tabanan tersebut menyampaikan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan dalam rangka membangun visi misi nangun Sat Kerthi Loka Bali, mebangun sebuah keseimbangan keharmonisan alam jagat ini. Dimana pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat dalam pelestarian adat, tradisi, adat, agama dan budaya serta ikut berkontribusi baik secara sekala dan niskala.
“Satu tahun lagi sesuai penuturan krama ada upacara lanjutan, karena itu kami di pemerintah akan membantu secara moril maupun materiil, disertai juga dengan perbaikan infrastruktur lainnya. Hal ini untuk meringankan beban masyarakat khususnya di bidang urunan. Maka dari itu, sebagai Bupati hadir ditengah tengah masyarakat selalu mengawal pembangunan masyarakat di Desa Adat Peneng, baik parahyangan, palemahan dan pawongan dan lain-lain. Tetap kompak bersatu," seru Sanjaya.
Pada kesempatan itu juga Perbekel, I Ketut Lanus yang sekaligus menjadi Ketua Prawaryaka Karya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak terkait, khususnya Bapak Bupati dan jajaran yang telah memenuhi undangan upacara Ngenteg Linggih yang baru kali pertama dilaksanakan di Pura Beji Desa Adat Peneng tersebut. Dalam sambutannya, Ia juga menjelaskan tentang asal usul pura yang dibangun sejak tahun 1127 Caka, sehingga merupakan salah satu situs cagar budaya Bali.
Dikatakannya juga, bahwa Karya ini dilaksanakan serangkaian telah rampungnya beberapa pembangunan Pelinggih di Pura Beji berupa tempat arca taksu, paruman dan candi bentar. Untuk pembangunan disini biayanya dikatakan swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah. "Masyarakat kami sangat antusias mendukung Pemerintah kami berharap Bapak Bupati beserta jajaran selalu bersama masyarakat Peneng untuk membantu program pembangunan kedepan," imbuhnya.