balitribune.co.id | Negara - Selain dilakukan secara fisik, pembangunan di Kabupaten Jembrana juga dilakukan secara non fisik. Pembangunan non fisik ini salah satunya dilakukan melalui upaya spiritual. Upaya niskala ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan serta keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dan juga alam semesta.
Berbagai upaya untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan terus dilakukan di Kabupaten Jembrana, termasuk oleh krama desa adat. Salah satunya melalui pelaksanaan upacara yadnya. Seperti yang dilakukan krama Desa Adat Desa Adat Dharma Laksana, Desa Kalialah, Kecamatan Negara. Selama hampir dua bulan Karya Ngenteg Linggih di Pura Desa Lan Puseh, krama masih tetap kompak dan semangat ngaturangayah.
Murdaning Jagat Jembrana I Nengah Tamba didampingi Ny. Candrawati Tamba ngupasaksi Karya Memungkah Ngeteg Linggih Ngusaba Desa Ngusaba Nini Menawa Ratna Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Dharma Laksana, Desa Kalialah, Senin (5/8) malam. Bupati Tamba mengapresiasi penuh emangat Krama adat Dharma Laksana dalam mewujudkan upacara Dewa Yadnya dan menjalankan sradha bhakti dengan lascarya dan penuh rasa tulus ikhlas.
"Apa yang dilakukan krama titiang dalam dedikasi dan pengabdian yang sungguh sungguh kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan sesuatu yang luar biasa," ucap Bupati Tamba saat memberikan sambrama wacana. Pihaknya mengaku akan berupaya Terus mendukung pelestarian adat istiadat, tradisi, agama dan budaya serta kearifan lokal yang ada di Jembrana yang juga merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana.
"Tentu ini juga sebagai wujud pelestarian nilai nilai adat dan agama dengan semangat gotong royong kerama desa ," imbuhnya. Bupati Tamba berharap Karya Memungkah Ngeteg Linggih Ngusaba Desa Ngusaba Nini Menawa Ratna Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Dharma Laksana ini dapat berjalan lancar. "Dengan Kontribusi kerama sareng sami dalam yadnya ini astungkara bisa terselenggara dengan baik," harap Bupati Tamba.
Rangkaian acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasati oleh Bupati Tamba serta penyerahan Bantuan hibah Pemerintah Kabupaten Jembrana 2024 senilai Rp. 200 Juta kepada prawartaka karya. Manggala Prawartaka Karya Ida Bagus Kade Kenuh mengungkapkan pelaksanaan Karya Memungkah Ngeteg Linggih Ngusaba Desa Ngusaba sudah dilaksanakan nyejer dari Jumat (7/7) sampai penyineban pada Selasa (9/8).
Ia menyebut kendati hampir dua bulan rangkaian Ngusaba Nini Menawa Ratna Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Dharma Laksana, namun menurutnya krama masih tetap semangat dan kompak untuk ngayah, "Nuasen utawi nanjeb pada Jumat (7/7) lalu Kamis (13/7) dilanjutkan pemelaspasan pembangunan dan Puja Sri atau Negteg pada Senin (17/7) dilanjutkan upacara pengandeg Kamis (27/7) dan Sabtu (29/7) upacara mepepade,” ujarnya.
“Pada Kamis (1/8) rangkaian dilanjutkan pecaruan tawur agung balik sumpah Jumat (2/8) upacara mepinton mendatangkan Pralingga Khayangan Dalem, Prajapati,Taman Beji, Pura Swagina dan merajan dadia sewilah Desa Adat Dharma Laksana. Sabtu (3/8) dilaksanakan mengala sunia di Pura Segara Pengambengan. Upacara pekelem di Bendungan Benel Minggu (4/8) kemarin ngebeji dan puncak karya dilaksanakan pada Selasa (6/8)," paparnya.
Selain mengampresiasi kekompakan dan semangat krama desa, pihaknya selaku Panitia Karya juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh Pemkab Jembrana. Pihaknya berharap pelaksanaan Yadnya dapat berjalan dengan baik sampai akhir. "semoga dengan doa semua pihak, rangkaian Karya Ngusaba Nini Menawa Ratna Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Dharma Laksana bisa berjalan lancer,” ungkapnya.