Komisi III DPRD Bangli Kembali Turun Cek Pembangunan Sasana Budaya | Bali Tribune
Diposting : 5 November 2024 21:26
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune / SIDAK - Suasana sidak pembangunan Sasana Budaya oleh anggota Komisi III DPRD.

balitribune.co.id | BangliPascalongsornya DPT Sasana Budaya, anggota komisi III DPRD Bangli sempat turun  melakukan sidak. Menindaklanjuti temuan sidak anggota komisi III menggelar rapat kerja dengan Dinas PUPR Perkim Bangli.  Untuk memastikan keputusan dalam rapat kerja anggota komisi III kembali turun mengecek kondisi DPT yang telah diperbaiki, Selasa (5/11).

Ditemui usai sidak Ketua Komisi III DPRD Bangli, I Wayan Merta Suteja mengatakan  tujuan dilakukan sidak adalah untuk memastikan  tindak lanjut  hasil rapat kerja antara pihaknya dengan Dinas PU Kabupaten Bangli.  Khususnya berkaitan perbaikan proyek DPT yang jebol beberapa waktu lalu.  “Hasil rapat kerja kita sudah dilaksanakan di lapangan, “ungkapnya. .

Dia menyebutkan, untuk DPT yang sebelumnya memiliki ketebalan 30 cm, kini telah berubah menjadi 60 Cm. Sementara disisi lain, DPT yang sebelumnya tidak menggunakan besi kini telah dibuat dengan rabat bertulang. “Kita ingin memastikan apakah hasil kerja kita kemarin ditindak lanjuti apa belum. Dan, kenataannya sudah ditindak lanjuti, meski masih ada hal mesti kita pertegas kembali,” sebutnya.

Sementara saat disinggung dalam rapat kerja diminta untuk melakukan pembongakran total, namun dilapangan tidak dilakukan, jelas Mertha Suteja, mungkin masih ada perbedaan penagfsiran. Kalau kita bermaksud  untuk pembongkaran, namun  pihak  pelaksana lain, tentunya hal ini akan  lihat kembali dan menjadi evaluasi pihaknya.  “Disebutkan, dalam sidak itu pihaknya harus objektif dalam melakukan penilaian. Yang mana, dari beberapa proyek yang dikunjungi memang  ada Pembangunan kualitasnya sangat bagus. Dia kemudian mencontohkan, pembanguna Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) pembangunannya sangat bagus muali dari  desainnya hingga tata ruangnya. “Gedungnya lebih bagus dari Gedung DPRD. Jadi masuk disana seolah-olah kita tidak ada di  Bangli,” ujarnya.

Kadis PUPR Perkim Bangli, Dewa Ngakan Widnyana Maya mengatakan sejatinya volume longsor sangat kecil atau sedikit  yang mana nantinya difungsikan untuk tempat bunga. Pihak penyedia telah melakukan perbaikan tanpa tambahan biaya. Selain itu desain telah disesuaikan dengan kondisi lapangan dan perencana telah menjalankan tanggungjawabnya melakukan revieu dan penghitungan tanpa  di banyar.”Kalau kami orang teknik kerusakannya  sangat kecil atau tidak signifikan yang rusak adalah tempat bunga, beda halnya jika yang rusak bagian struktur, tolong camkan itu  jika struktur yang bermasalah baru beresiko,” tegasnya.

Kata Dewa Maya, dalam dunia teknik ada namanya cacat mutu. Jika cacat mutu dimasa pelaksanaan tugasnya diperbaiki.”Salah satu metode perbaikan adalah cara ditambal, sedangkan yang longsor dibangun baru dengan tidak lagi memanfaatkan material lama atau tidak boleh menggunakan pecahan material lama,“ jelasnya.