BALI TRIBUNE - Setelah berhasil diamankan petugas saat buat kegaduhan di Bandara Ngurah Rai Bali semalam. Kini Butler Gregory Lee wisatawan asal Australia yang mau bunuh diri dan ngamuk di Bandara, dalam perawatan di RSUP Sanglah Denpasar.
Pria kelahiran 1971 ini, masih dalam penanganan pihak psikiater rumah sakit. Dari keterangannya, Ia mengaku stres dengan masalah keluarga.
Dikabarkan sebelumnya bahwa bule tersebut sempat membuat heboh para penumpang di Terminal Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa petang (18/7).
Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsan mengatakan, setelah berhasil diamankan yang bersangkutan langsung dibawa ke pos keamanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Semalam yang bersangkutan setelah ditenangkan di pos keamanan langsung dibawa ke Rumah Sakit Sanglah,”terangnya, Rabu (19/7).
Dia menjelaskan, bahwa sekitar pukul 20.13 Wita ambulance berserta dokter dan 3 petugas Security dari RSUP Sanglah Tiba di drop zone timur Terminal Keberangkatan International.
Pada pukul 21.00 Wita, Butler Gregory Lee, dengan di dampingi oleh pihak dari konsulat Australia dibawa menuju RSUP sanglah dengan menggunakan Ambulance.
Kabarnya pada peristiwa itu, sebelumnya Butler sempat mengedor -gedor pintu kokpit pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 379 dari Denpasar menuju Kuala Lumpur pada Senin 17 Juli 2017 sekira pukul 21.00 Wita.
Peristiwa itu berawal dari sekira pukul 19.58 Wita pesawat boarding dari gate 2 Terminal Keberangkatan Internasional di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan jumlah penumpang 149 Pax.
Sekira pukul 20.10 Wita pesawat menuju run way 09 untuk take off, saat berada di taxi way salah satu penumpang mengedor - gedor pintu kokpit pesawat.
Terkait tindakan salah satu penumpang tersebut diatas pada pukul 21:20 Wita, pesawat kembali ke Apron Bravo 16 untuk menurunkan penumpang tersebut (RTA).
Saat itu juga penumpang tersebut di bawa dari pesawat menuju Terminal Kedatangan Internasional untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Dan barang bawaannya di SCP Transit dan dilakukan introgasi awal oleh AVSEC Air Asia.
Humas Bandara Internasional Ngurah Rai, Arie Ahsan mengatakan, yang bersangkutan saat diinterogasi mengaku ada yang ingin membunuhnya.
“Saat didalam pesawat dia menggedor-gedor pintu kokpit. Pihak Air Asia akhirnya memutuskan agar pelaku ini juga tidak jadi ikut terbang atau diturunkan,”ujarnya di Badung, Rabu (19/7).