Bandara Ngurah Rai Bakal Diperluas | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 18 August 2017 20:46
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
bandara
Pesawat salah satu maskapai terlihat parkir di bandara

BALI TRIBUNE - Untuk menampung jumlah kunjungan wisatawan ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pihak Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ngurah Rai bakal kembali memperluas bandara tersebut. Tidak hanya itu, sejumlah bangunan yang sudah ada sekarang mau tidak mau juga bakal dipermak kembali.

Perluasan dengan cara mereklamasi di bagian barat bandara ini memperoleh lahan seluas sekitar 48 hektare. Humas PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali, Arie Ashanurohim menjelaskan, PT Angkasa Pura Ngurah Rai saat ini sedang melakukan adendum atau penambahan alternatif perluasan bandara.

Adendum itu kata dia sedang dikomunikasikan dengan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. Ia mengakui banyak sekali proses administrasi dan perizinan yang harus diselesaikan di pemerintahan setempat.

"Salah satunya adalah soal adendum reklamasi tersebut. Prosesnya masih alot di Pemkab Badung dan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata dia, Kamis (17/8) di terminal keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai.

 Menurutnya, pengerjaan perluasan bandara membutuhkan waktu yang cepat karena harus memenuhi kebutuhan Konferensi IMF dan Bank Dunia. “Tanpa perluasan bandara, dimungkinkan konferensi IMF dan Bank Dunia bisa batal dilaksanakan di Bali karena ini adalah kebutuhan," imbuhnya.

Menurutnya, proses ini alot di Pemkab Badung karena Bupati Badung Nyoman Giri Prasta malah menawarkan dengan menggunakan tiang pancang dan bukan reklamasi. Alasannya, reklamasi masih menjadi isu yang sensitif di Bali.

Lanjutnya, penawaran ini sedang didiskusikan dengan beberapa pertimbangan. Pertama, apakah memungkinan perluasan lahan parkir seluas 48 hektare bisa dengan menggunakan tiang pancang. Kedua, proses pengerjaan yang akan memakan waktu cukup lama sementara infrastruktur bandara hanya dibangun satu tahun untuk keperluan Konferensi IMF dan Bank Dunia.

Ketiga, kata Arie dari sisi safety and security saat pengerjaan, akan sangat mengganggu lalulintas penerbangan yang keluar dan masuk ke Bandara Ngurah Rai, karena mendatangkan alat berat saat mengerjakan tiang pancang bukanlah hal yang mudah.

“Selain itu, belum dihitung juga soal biaya, waktu, dan tenaga yang harus dikeluarkan. Sementara dengan pemadatan tanah akan lebih cepat, lebih murah,” tuturnya.

Dipastikannya untuk proses ini sebenarnya sudah ada sinyal dari Bupati Badung, hanya saja masih kurang setuju jika perluasan bandara harus dengan reklamasi.

Bila perluasan bandara sudah selesai dikerjakan maka akan mampu menambah parkir pesawat sebanyak 9 pesawat. Kalau sudah jadi 9 pesawat parkir. 6 pesawat kecil boing 373-81 dan 3 pesawat berbadan lebar. Kondisi ini akan mengurangi ancaman parkir pesawat yang selama ini harus menggunakan tandem saat ini.