BALI TRIBUNE - Sekitar 15.000 ribu orang dari lintas agama memenuhi undangan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, SIP., MSc., untuk memanjatkan doa bersama di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Sabtu (30/9). Belasan ribu orang itu merupakan perwakilan dari seluruh komponen masyarakat di Bali, termasuk anggota ormas, para pelajar SMP dan SMA, kalangan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, serta ratusan prajurit TNI dan personel Polri juga kalangan PNS.
“Saya selaku Pangdam IX/Udayana maupun pribadi menyambut baik diadakannya acara doa bersama seperti ini dan berterima kasih kepada seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda yang telah meluangkan waktu untuk hadir pada acara doa bersama lintas agama untuk keselamatan terhadap bencana Gunung Agung,” ujar Pangdam mengawali sambutannya.
Acara ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas semua pihak terhadap eksistensi berbangsa dan bernegara, apalagi kegiatan mulia ini memiliki tujuan dan misi sangat positif, yaitu menciptakan kerukunan antarumat beragama di Provinsi Bali, sehingga masyarakat semakin damai dan sejahtera.
“Apa yang saya sampaikan ini sesuai dengan tema pada acara doa bersama kali ini yaitu ”Doa Bersama Lintas Agama untuk Keselamatan Terhadap Bencana Gunung Agung”. Intisari dari kegiatan doa bersama ini adalah mendoakan Pulau Bali beserta seluruh isinya, agar tetap memperoleh kedamaian, ketenteraman, dan keselamatan dari tragedi bencana alam Gunung Agung,” jelas Jenderal Komaruddin.
Jenderal TNI bintang dua dan berkumis tebal itu juga mengajak belasan ribu peserta yang juga disaksikan ribuan pengunjung Lapangan Renon, Denpasar, jelang senja di akhir pekan lalu itu, untuk mencurahkan segala keyakinannya, agar segala bentuk permohonan dan doa tersebut dikabulkan oleh Tuhan.
Seiring dengan meningkatnya status Gunung Agung pada level IV (awas) membuat arus pengungsi dari berbagai daerah yang kemungkinan terdampak semakin meningkat memadati Posko Pengungsian yang disediakan oleh pemerintah di beberapa titik aman. “Untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan bila terjadi erupsi Gunung Agung, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta, termasuk juga secara spiritual Kodam IX/Udayana menggelar acara doa bersama ini dan menyiagakan ribuan prajurit TNI untuk membantu para pengungsi,” kata Pangdam.
Langkah yang diambil Kodam berkaitan dengan peningkatan status Awas Gunung Agung ini, Pangdam mengaku telah menyiapkan dan menyiagakan sepertiga kekuatan personel Kodam IX/Udayana untuk mendukung kegiatan dalam penanggulangan bencana Gunung Agung ini. Bahkan kalau memang diminta, bukan hanya prajurit yang ada di Bali, namun personel dari NTB dan NTT juga siap dikerahkan, termasuk akan melibatkan sejumlah personel dari pusat kalau memang situasinya sangat mendesak dan darurat.
Sejauh ini, sejumlah prajurit TNI telah diterjunkan dan disebar ke seluruh wilayah yang menjadi titik konsentrasi pengungsi yang jumlahnya mencapai sekitar 145 ribu itu. Selain bersinergi dan berkolaborasi dengan unsur terkaiit juga melaksanakan patroli untuk mengamankan barang-barang maupun hewan piaraan masyarakat yang ditinggalkan pengungsi agar tetap aman. Juga senantiasa memberikan sosialisasi, bantuan kesehatan, termasuk penyiapkan tenda-tenda lapangan dan dapur umum.
Kegiatan doa bersama ini juga dalam rangka peringatan HUT ke 72, TNI Tahun 2017 untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar TNI tetap dapat menjadi pengayom dan pelindung masyarakat serta dicintai Rakyat.