Desa Taro Kedatangan Tim Lomba Lomba Desa Terpadu | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 29 April 2016 15:31
rls - Bali Tribune
Perbekel Desa Taro Kecamatan Tegallalang, I Wayan Suardika saat menerima kedatangan Tim Penilai Lomba Desa Terpadu se-Kabupaten Gianyar, Kamis (27/4) lalu.

Gianyar, Bali Tribune

Guna mengembangkan potensi yang ada di tiap desa, pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar Lomba Desa Terpadu Kabupaten Gianyar. Kali ini, tahapan lomba memasuki tahap penilaian dimana penilaian pada Kamis (27/4) lalu berlangsung di Desa Taro Kecamatan Tegallalang Gianyar.

Lomba Desa Terpadu Kabupaten Gianyar diilaksanakan bergilir yang dimulai dari Desa Blahbatuh Kecamatan Balhbatuh, Desa Batuan Kaler Kecamatan Sukawati, Desa Suwat Kecamatan Gianyar, Desa Pejeng Kecamatan Tampaksiring dan Desa Taro Kecamatan Tegallalang. Desa Buahan Kecamatan Payangan dan Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud akan dinilai (28/4) dan (29/4). Masing –masing desa tonjolkan potensi, kesiapan warga serta administrasi desa. Memasuki areal penilaian di Desa Taro, tim penilai sudah disajikan berbagai hasil pertanian dan perkebunan, seperti Jeruk Taro yang sudah dikenal pasar nasional.

Perbekel Taro, I Wayan Suardika saat menerima kedatangan Tim Penilai Lomba Desa Terpadu mengatakan, lomba desa ini merupakan media mengenali, mengembangkan serta memanfaatkan potensi desa demi kesejahtraan masyarakat desa.

Dia mengungkapkan, Desa Taro merupakan sebuah desa yang erat kaitannya dengan perjalanan suci Maha Yogi Markandeya ke Bali abad ke-IV Caka 381 Masehi. Berdirinya Desa Taro juga tak terlepas dari nama Sarwa Ada yang diberikan Sang Maharesi karena makanan apapun yang dicari penggikut Maharesi dalam perjalanan selalu ada. “Sehingga lokasi tersebut sekarang dikenal dengan Pura Sabang Daat dan Maharesi membuat pesraman Gunung Raung yang kemudian dikenal dengan Pura Gunung Raung,”ungkapnya.

Lebih jauh Perbekel Suardika menjelaskan, di areal Pura Gunung Raung banyak ditemukan berbagai macam pohon atau taru, sehingga lama-kelamaan disebut Taro. Desa ini memiliki batas Utara adalah Desa Abuan Kecamatan Kintamani, batas Selatan Desa Bresela Kecamatan Payangan, batas Timur Desa Sebatu Kecamatan Tegallalang dan barat adalah Desa Puhu Kecamatan Payangan.

Desa Taro berada diketinggian sekitar 600 M hingga 800 Meter diatas permukaan laut. Kini Desa Taro terdiri dari 14 dusun/desa pakraman dan 11 subak Toya dan 12 Subak Abian. “Pertanian khususnya perkebunan menjadi penopang kehidupan warga Desa Taro beberapa tahun belakangan, disamping peternakan, seni budaya dan potesilainnya,”terang I Wayan Suardika.

Mewujudkan masyarakat Desa Taro yang sejahtra, adil, makmur berbasis pertanian merupakan tujuan visi dan misi pemerintahan desa dalam mempercepat pembangunan di Desa Taro. Sehingga semenjak ditetapkannya UU No. 06 Tahun 2014, tentang Desa telah memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan desa secara menyeluruh.

“ “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama membangun desa, serta bimbingan pemerintah menjadi harapan kami dalam berbagai hal,”ucap Suardika.

Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra memberikan apresiasinya. Ia mengaku, pihak pemkab setempat akan terus mendorong meningkatan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai media.

Dia menambahkan, tampil sebagai pemenang pada Lomba Desa Terpadu bukanlah tujuan yang utama, namun lomab ini merupakan alat dalam meraih serta meningkatkan kapasitas serta kesejahtraan masyarakat.

“Kegiatan rutin lomba desa diharapkan memiliki keterpaduan dengan program pokok PKK, kita juga memberikan pemahaman terhadap kegiatan rumah tangga, sehingga apa yang dilombakan juga dilanjutkan dalam kehidupan sehari-hari,”demikian dikatakan Adnyani Mahayastra.