Nusa Dua, Bali Tribune
Perebutan kursi ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, rupanya akan berlangsung panas. Pasalnya sejauh ini para pemilik suara dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Bali, masing-masing sudah mengarahkan dukungan untuk figur-figur yang dipandang ideal menahkodai ‘mercy’ di Bali lima tahun ke depan.
Yang menarik, tujuh DPC Partai Demokrat Kabupaten/ Kota di Bali justru sepakat untuk mendukung nama kader Partai Demokrat asal Badung, Putu ‘Leong’ Sudiartana. Terhadap dukungan ini, Putu Leong memang bimbang. Itu terjadi karena saat ini Putu Leong masih aktif sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI dan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat.
“Saya berterima kasih karena tujuh DPC mendukung saya dengan iklas, tanpa pamrih. Namun dukungan ini kembali ke diri saya, karena saya menjabat sebagai Pengurus Harian DPP Partai Demokrat dan juga anggota DPR RI,” tuturnya, dalam keterangan pers usia menerima dukungan ketujuh DPC, di Nusa Dua, Senin (9/5).
Putu Leong berpandangan, dirinya tak harus duduk sebagai ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali. “Tanpa saya pun, bila kita bekerja bersama-sama, siapapun yang jadi ketua DPD, sepanjang punya visi dan misi yang jelas, punya jiwa pemberani, maka ke depan Partai Demokrat akan semakin besar di Bali ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, setidaknya ada beberapa kriteria untuk menjadi calon ketua DPD Partai Demokrat Bali. Di antaranya, mampu mengendalikan struktur organisasi, membahasakan program secara terbuka, hadir di setiap kegiatan adat atau politik masyarakat, serta memberlakukan pengurus di seluruh cabang dengan adil.
Yang tak kalah penting, calon ketua juga harus memiliki elektabilitas tinggi yang dibuktikan dengan dukungan DPC selaku pemegang suara. “Bilamana tidak didukung DPC secara resmi, maka tidak bisa lolos sebagai calon ketua. Dukungan dari DPC ini nantinya akan dikuatkan dengan rekomendasi DPP Partai Demokrat melalui BPOKK,” ujar Putu Leong.
Lantas, apa sikap Putu Leong terhadap dukungan dari ketujuh DPC ini? Ditanya demikian, Putu Leong mengatakan, bahwa dirinya belum memutuskan untuk menerima atau menolak pinangan tersebut. Ia memilih menunggu proses pendaftaran calon ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali yang dijadwalkan akan berlangsung, Selasa (10/5) hari ini.
“Bilamana tidak ada yang mendaftar lagi, dan hanya satu orang saja yang daftar, maka saya akan mendaftar sebagai calon ketua. Selanjutnya, saya serahkan keputusan tentang saya ke DPP, apakah saya diberi ruang untuk maju namun dengan catatan harus mundur dari jabatan sebagai DPR RI atau seperti apa,” tegasnya.
Bagi Putu Leong, seluruh keputusan terkait hal ini ada di tangan DPP Partai Demokrat. “Apakah saya harus mundur dari DPR RI dan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, saya serahkan ke DPP. Saya juga akan mendengarkan nasehat Pak SBY selaku ketua umum,” tandas Putu Leong.
Namun jika oleh DPP Partai Demokrat dirinya diberi pilihan, maka Putu Leong lebih memilih tetap bertahan menjadi wakil rakyat di Senayan. “Kalau saya, jelas pilih DPR RI. Tetapi kalau saya diperintahkan partai, maka harus saya laksanakan. Saya tidak menolak. Saya siap nahkodai Demokrat Bali, termasuk kalau harus mundur dari DPR RI,” pungkasnya.