Pemkot Komit Ekonomi Kerakyatan, Jadikan Pasar Badung Pasar Terbaik | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 28 Desember 2024
Diposting : 8 January 2018 21:00
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Koperasi
RAT - Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menghadiri RAT Koperasi Pasar Kamboja di Gor Ngurah Rai Denpasar, Sabtu (6/1).

BALI TRIBUNE - Revitalisasi pasar tradisional atau pasar rakyat di Kota Denpasar getol dilakukan Pemkot Denpasar dalam penguatan ekonomi kerakyatan. Secara keseluruhan terdapat 23 pasar tradisional yang telah direvitalisasi dari 33 pasar tradisional yang ada. Dalam waktu dekat ini Pemkot juga mendukung revitalisasi Pasar Phula Kerti yang berada di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat yang kini dikelola Banjar Kaja, Desa Pakraman Sesetan, Denpasar Selatan.

Komitmen ini juga terus dilakukan lewat tahapan pembangunan Pasar Badung yang segera rampung pada tahun 2018 ini. “Pembangunan Pasar Badung tahap pertama dari dana pemerintah pusat telah selesai, dan akan dilanjutkan kembali yang diharapkan rampung tahun 2018 ini,’’ ujar Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Sabtu (6/1) saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pasar Kamboja bertempat di Gor Ngurah Rai Denpasar.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara, Kadis Koperasi Denpasar Made Erwin Surya Dharma Sena, Kepala Perusahaan Daerah (PD) Pasar Denpasar I.B. Kompyang Wiranata. Kegiatan RAT dihadiri ribuan para anggota dari pedagang pasar diantaranya pedagang Pasar Badung dan Pasar Kreneng, yang diharapkan Walikota Rai Mantra agar para pedagang selalu menjaga kebersihan lingkungan pasar. 

Jika kebersihan dan ketertiban tetap terjaga maka pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar modrn. Begitu juga rampungnya nanti pembangunan Pasar Badung diharapkan kepada para pedagang untuk tetap menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan. Sehingga harapan bersama nantinya dapat terwujud untuk menjadikan Pasar Badung sebagai pasar terbaik di Kota Denpasar.

Menurut Rai Mantra program revitalisasi pasar di Kota Denpasar tidak saja melakukan penataan fisik pasar, namun juga memperhatikan pengelolaan pasar tradisional yang telah mampu memberikan dampak positif pada kegiatan ekonomi kerakyatan.  Merevitalisasi Pasar Sindu, Pasar Agung, Pasar Nyanggelan Panjer dan beberapa pasar desa lainya telah mampu memberikan peningkatan omset pasar.

Seperti Pasar Agung Peninjoan yang sebelum direvitalisasi hanya mencapai omset Rp. 3 miliar, namun setelah direvitalisasi mampu mencapai omset Rp. 14 miliar. Begitu juga hal yang sama dirasakan Pasar Nyanggelan Panjer, serta Pasar Sindu Sanur yang telah menjadi pasar tradisional terbaik ditingkat Asia Tenggara. Bagaimana langkah ini nantinya mampu membawa Pasar Badung menjadi pasar terbaik seperti program revitalisasi pasar tradisional lainnya yang telah dilaksanakan dibeberapa pasar tradisional yang ada. “Pasar tradisional dan koperasi menjadi sebuah simbul ekonomi kerakyatan, sehingga pasar tradisiobnal di Kota Denpasar agar selalu tertib dan menjaga kebersihan,’’ ujar Rai Mantra.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra juga mendengar masukan dari para pedagang Pasar Kreneng untuk dapat dilakukan penataan dan revitalisasi. Hal ini ditanggapi langsung Rai Mantra untuk segera dijadikan program kedepan merevitalisasi Pasar Kreneng.