BALI TRIBUNE - Proses ngodak/memperbaiki Tapakan Ida Ratu Gede Mas Sakti, Ratu Ayu Anom dan Ratu Ketut, Desa Adat Angantiga rampung. Nah, terkait hal itu masyarakat setempat melaksanakan karya melaspas yang dipuput Ida Sri Empu dari Griya Sakti Manuaba Desa Bongkasa dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Camat Petang IB Natha Manuaba beserta Tripika Kecamatan, Perbekel Petang I Wayan Suryantara dan tokoh masyarakat, di Pura Desa Adat Angantiga, Kamis (25/1).
Pada kesempatan tersebut Wabup Ketut Suiasa mundut Tapakan Ida Betara yang dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan bersama. Disampaikan, kehadirannya selaku pemerintah disini membawa pikiran yang tulus dan ikhlas serta senang, karena dapat melakukan sradha bhakti terhadap Ida Betara, sehingga karya yang dilaksanakan dapat berjalan lancar dan dapat melakukan persembahyangan untuk meningkatkan rasa bhakti. Sebagai wujud bhakti, Wabup Ketut Suiasa menghaturkan punia sebesar Rp 50 juta.
Sementara itu Bendesa Adat Angantiga I Nyoman Banu melaporkan, jumlah warga Desa Adat Angantiga sebanyak 73 sepaon dengan luas wilayah 35 hektar. Desa Adat Angantiga terdiri dari 2 Adat yaitu: Adat Angantiga dan Kampung Islam yang jumlahnya 96 sepaon. Dana yang dihabiskan untuk melakukan ngodak dan melaksanakan karya berasal dari urunan krama sebesar Rp 10 juta dan bantuan dari Pemerintah Rp 300 juta sehingga terkumpul dana sebesar Rp 310 juta. Sedangkan dana
yang dihabiskan sebesar Rp 385 juta sehingga kekurangan lagi Rp 75 juta.