Desa Selat Berkeinginan Kelola Air PDAM | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 29 January 2018 15:39
Agung Samudra - Bali Tribune
PDAM
Mangku Karyasa

BALI TRIBUNE - Pihak Desa Selat, Kecamatan Susut, Bangli berkeinginan mengelola air minum yang kini masih ditangani pihak Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Bangli. Keinginan pihak desa itu ditindaklanjuti dengan bersurat ke PDAM Bangli.

“Memang aspirasi masyarakat berharap pengelolaan air yang kini ditangagi PDAM bisa diserahkan kepada pihak desa,” ujar tokoh masyarakt Desa Selat, Mangku Karyasa, Minggu (28/1). Pria yang juga anggota DPRD Bangli ini menyebutkan aspirasi masyarakat ditindaklanjuti oleh perangkat desa dengan melayangkan surat yang ditujukan ke PDAM Bangli. ”Surat sudah dikirim,namun hingga kini belum ada jawaban dari PDAM,” jelas Mangku Karyasa.

Sebut Mangku Karyasa, alasan pihak desa berharap bisa mengelola air minum yang kini dikeloa oleh persusahan daerah itu yakni alasan sumber mata air yang kini dimanfaatkan pihak PDAM berada diwilayah desa Selat. “Sumber mata air yang dimanfaatkan PDAM adalah sumber mata air Empelan Selat, air tersebut  juga dimanfaatkan karma subak dan lokasi sumber ada diwilayah desa Selat,” ungkapnya.

Selain itu pipa transimisi yang dimanfaatkan PDAM saat ini adalah sebagian besar  pipa bantuan  dari FV V I bagi masyarakat desa Selat untuk program air bersih tahun 1980-an. ”Sebelum PDAM mengelola air, pipa itu sudah ada dan pipa itu yang digunakan PDAM saat ini,” kata Mangku Karyasa. Yang terpenting lagi yakni ingin memperdayakan desa “Untuk Bumdes akan segera dibentuk nanti untuk pengelolaanya akan ditangani bumdes,” sebutnya.

Disinggung masalah pelayanan dari PDAM? Kata politisi dari PDIP ini untuk pelayanan  belum bisa optimal sekali pasalanya untuk suplay air ke konsumen masih bergilir  dua hari sekali. ”Masyarakat terpaksa membuat cubang untuk tempat menampung air,” sebutnya.

Direktur PDAM Bangli I Wayan Gde Yuliawan Askara saat dikonfirmasi  mengatakan sejauh ini belum ada surat permohonan seperti itu. Sepautunya surat permohonan ditujukan kepada Bupati karena berkaitan dengan masalah aset. "Bila surat ditujukan ke bupati,pasti kami dipanggil,untuk suarat ke PDAM tidak ada " tegas Gde Yuliawan.Disinggung pemanfaatan pipa dari bantuan FV V Ioleh pihak PDAM, Gde Yuliawan tidak menampiknya. "Memang ada kita gunakan jaringan pipa bantuan dari FV V I, tapi ada juga sebagian yang sudah kita ganti," sebutnya.