Baliho Mantra-Kerta Disobek, Relawan Masih Nahan Diri | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 24 Desember 2024
Diposting : 31 January 2018 15:34
Redaksi - Bali Tribune
baliho
Baliho Mantra-Kerta yang ditemukan sobek berdampingan dengan baliho kandidat lainnya.
BALI TRIBUNE - Dinamika politik di Gianyar selama Pilkada Serentak 2018 yang diharapkan berjalan lancar dan kondusif, kini mulai terusik menyusul temuan dua  baliho pasangan Cagub-Cawagub, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam kondisi sobek. Syukurnya, relawan dan tim pemenangan dari koalisi Partai Golkar, Demokrat, Gerindra dan NasDem ini, tidak ingin terpancing dan tetap berharap proses demokrasi tak ternoda.
 
Dari pantauan di lapangan, Selasa (30/1),   relawan Mantra-Kerta Gianyar menemukan dua baliho yang kondisinya sobek. Namun para relawan ini  enggan mencari tahu penyebabnya, dan memilih   berkoordinasi untuk pemasangan kembali baliho yang utuh sebagai penggantinya.
 
“Iya,  dari laporan  teman-teman di lapangam, ada temuan baliho yang sobek. Sementara laporan baliho sobek di  Desa Bakbakan, Gianyar dan Desa Buahan Kelod, Payangan. Tentunya atas inisiatif teman-teman di bawah, kami persilakan untuk memasang ulang dengan baliho yang baru,” ungkap Ketua Relawan Mantra-Kerta Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra.
 
Gus Gaga yang  mantan Sekda Gianyar ini menegaskan,  pihaknya sudah mewanti-wanti dan memastikan  relawannya yang tersebar di seluruh  Gianyar,  tidak akan terpancing. Karena sejak awal pembentukan, pihaknya berkomitmen mengutamakan terkendalinya kondusivitas  dengan tidak merespon  segala pancingan secara berlebihan. “Toh kita juga tidak tahu  penyebab kerusakan baliho itu.  Kalaupun dirusak, siapa yang merusak? Anggap ini proses pendewasaan dalam berdemokrasi,“ terangnya santai.
 
Gus Gaga juga mengatakan relawannya  memiliki konsep yang  jelas dalam memenangkan pasangan Mantra-Kerta menuju Bali I dan 2.  Karena pihaknya berangkat dari ketulusan dan nurani untuk Bali ini.  serta  selalu berupaya berjalan dengan tongkatan dharma.  “Mari hindari segala bentuk intimidasi. Karena hakekat demokrasi adalah proses politik yang harmoni, kompromistik dan bukan  konfrontatif.  Astungkara dengan jalan ini,  Bali menjadi shanti, kertha rahayu,” yakinnya.
 
Secara terpisah, Ketua Panwaslu Gianyar, I Wayan Hartawan menyebutkan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya perusakan baliho salah satu pasangan calon. Kalaupun ada yang melapor, pihaknya memastikan belum bisa melakukan tindak lanjut mengingat tahapan pilkada, khususnya tahapan kampaye belum berjalan  “ Jadi, baliho yang kini banyak terpasang di berbagai tempat itu belum kami kategorikan sebagai alat peraga kampaye Pilkada Serentak 2018, ” tegasnya.
 
Hanya saja, ada pihak yang merasa dirugikan atas keberadaan baliho itu, disilakan  mengadu  ke penegak perda  maupun ke polisi. Contohnya, jika ada warga keberatan atas  pemasangan baliho  yang terpasangg di tempat yang  mengganggu ketertiban umum, bisa mengadu ke aparat penegak perda, yakni Satpol PP. Demikian, jika ranahnya pidana dengan dugaan ada pihak yang menyobek, agar melapor ke kantor polisi.
 
Ia melanjutkan, secara umum pelaksanan tahapan  pilkada di Gianyar sudah berjalan lancar. Pihaknya juga sangat mengapresiasi kondusivitas yang terjaga berkat pengertian dan kedewasan warga Gianyar dalam berpolitik.
 
 “Kami harap kondisi ini tetap terjaga dan semua pihak saling menahan diri. Apalagi  dalam Pilkada Serentak ini tujuannya sangat mulai, yakni melahirkan pemimpian tebaik untuk lima tahun kedepan,” pungkasnya.