Diposting : 31 January 2018 15:34
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Dinamika politik di Gianyar selama Pilkada Serentak 2018 yang diharapkan berjalan lancar dan kondusif, kini mulai terusik menyusul temuan dua baliho pasangan Cagub-Cawagub, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam kondisi sobek. Syukurnya, relawan dan tim pemenangan dari koalisi Partai Golkar, Demokrat, Gerindra dan NasDem ini, tidak ingin terpancing dan tetap berharap proses demokrasi tak ternoda.
Dari pantauan di lapangan, Selasa (30/1), relawan Mantra-Kerta Gianyar menemukan dua baliho yang kondisinya sobek. Namun para relawan ini enggan mencari tahu penyebabnya, dan memilih berkoordinasi untuk pemasangan kembali baliho yang utuh sebagai penggantinya.
“Iya, dari laporan teman-teman di lapangam, ada temuan baliho yang sobek. Sementara laporan baliho sobek di Desa Bakbakan, Gianyar dan Desa Buahan Kelod, Payangan. Tentunya atas inisiatif teman-teman di bawah, kami persilakan untuk memasang ulang dengan baliho yang baru,” ungkap Ketua Relawan Mantra-Kerta Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra.
Gus Gaga yang mantan Sekda Gianyar ini menegaskan, pihaknya sudah mewanti-wanti dan memastikan relawannya yang tersebar di seluruh Gianyar, tidak akan terpancing. Karena sejak awal pembentukan, pihaknya berkomitmen mengutamakan terkendalinya kondusivitas dengan tidak merespon segala pancingan secara berlebihan. “Toh kita juga tidak tahu penyebab kerusakan baliho itu. Kalaupun dirusak, siapa yang merusak? Anggap ini proses pendewasaan dalam berdemokrasi,“ terangnya santai.
Gus Gaga juga mengatakan relawannya memiliki konsep yang jelas dalam memenangkan pasangan Mantra-Kerta menuju Bali I dan 2. Karena pihaknya berangkat dari ketulusan dan nurani untuk Bali ini. serta selalu berupaya berjalan dengan tongkatan dharma. “Mari hindari segala bentuk intimidasi. Karena hakekat demokrasi adalah proses politik yang harmoni, kompromistik dan bukan konfrontatif. Astungkara dengan jalan ini, Bali menjadi shanti, kertha rahayu,” yakinnya.
Secara terpisah, Ketua Panwaslu Gianyar, I Wayan Hartawan menyebutkan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya perusakan baliho salah satu pasangan calon. Kalaupun ada yang melapor, pihaknya memastikan belum bisa melakukan tindak lanjut mengingat tahapan pilkada, khususnya tahapan kampaye belum berjalan “ Jadi, baliho yang kini banyak terpasang di berbagai tempat itu belum kami kategorikan sebagai alat peraga kampaye Pilkada Serentak 2018, ” tegasnya.
Hanya saja, ada pihak yang merasa dirugikan atas keberadaan baliho itu, disilakan mengadu ke penegak perda maupun ke polisi. Contohnya, jika ada warga keberatan atas pemasangan baliho yang terpasangg di tempat yang mengganggu ketertiban umum, bisa mengadu ke aparat penegak perda, yakni Satpol PP. Demikian, jika ranahnya pidana dengan dugaan ada pihak yang menyobek, agar melapor ke kantor polisi.
Ia melanjutkan, secara umum pelaksanan tahapan pilkada di Gianyar sudah berjalan lancar. Pihaknya juga sangat mengapresiasi kondusivitas yang terjaga berkat pengertian dan kedewasan warga Gianyar dalam berpolitik.
“Kami harap kondisi ini tetap terjaga dan semua pihak saling menahan diri. Apalagi dalam Pilkada Serentak ini tujuannya sangat mulai, yakni melahirkan pemimpian tebaik untuk lima tahun kedepan,” pungkasnya.