BALI TRIBUNE - Walaupun APBD Induk 2018 telah ketok palu, namun hingga memasuki bulan Februari anggaran untuk menunjang kegitan operasional di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) belum turun. Maka untuk kelancaran tugas terpaksa menggunakan dana panjer. Kondisi ini terjadi di Dinas Sat Pol PP dan Damkar Bangli.
Sekretaris Pol PP dan Damkar Bangli Dewa Agung Suryadarma mengatakan untuk menunjang opersional Damkar Dinas Pol PP dan Damkar pihaknya menyiapkan dana panjer sambil menunggu anggaran turun. Disiapkan panjer tersebut agar aktivitas pelayanan Damkar tidak sampai terganggu. Panjer yang disiapkan dari dana pribadi tersebut sebesar Rp 25 Juta, dan khusus untuk bahan bakar disiapkan Rp 10 Juta. Nilai Rp 10 Juta tersebut diperuntukan untuk Pol PP serta Damkar. "Kami tidak ingin saat hendak bertugas, mobil damkar sampai kehabisan bahan bakar, belum lagi ada kerusakan yang harus segera dilakukan perbaikan," ungkapnya, Senin (5/2).
Dia mengatakan anggaran untuk operasional tahun 2018 ada peningkatan dari tahun sebelumnya Rp 134 Juta naik menjadi 148 juta.Suryadarma mengungkap Senin siang proses amprah sudah bisa dilakukan. "Pengamprahan baru hari ini bisa dilakukan, dan sesuai arahan untuk UP (uang persediaan) yang bisa diamprah Rp 50 Juta," jelasnya.
Kata Suryadarma hanya ada dua unit mobil damkar yang kapasitas 3000 liter dan satu unit mobil tangki air. Idealnya ada empat unit mobil damkar, serta ditambah satu unit mobil tangki untuk suplay air. Diakui pihaknya sudah mengajukan untuk pengadaan mobil damkar ke pusat. "Kami sudah ajukan namun dari Direktorat Pemerintah Umum, memang tidak ada dana alokasi khusus (DAK) untuk Damkar," ungkapnya.
Ditambahkan, mobil damkar yang tepat untuk di Bangli kapasitas 3000 liter, karena alasan kondisi geografis Bangli yang sebagian besar wilayhanya adalah perbukitan dan pegunungan . "Untuk di lokasi yang jalan kecil kapasitas 3000 liter bisa lebih mudah masuk begitupula kalau kebakaran terjadi di Kintamani, jelas mobil akan lebih cepat tiba di lokasi,” ungkapnya.
Sementara itu, petugas Damkar berjumlah 29 orang, yang dibagi dalam tiga regu, jumlah 7-10 orang per regu. Karena jumlah personel kurang, ketika ada kejadian personel damkar diback up personel Pol PP. "Personel Pol PP sudah dilatih, ketika ada peristiwa kebarakan mereka bisa memback up," jelasnya seraya mengatakan personel Damkar terjadwal untuk mengikuti pelatihan di provinsi.