Diposting : 2 March 2018 12:23
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Memasuki Maret 2018, Kementerian Kesehatan RI mulai menggulirkan program pencanangan imunisasi, kampanye, sekaligus pengenalan penyakit Japanese Enchepali (JE). Kabupaten Tabanan dipilih sebagai lokasi pertama penerapan program tersebut. Program pencanangan imunisasi, kampanye, dan pengenalan JE di Kabupaten Tabanan ini dipusatkan di SMP Negeri 1 Tabanan dan akan berlangsung secara nasional hingga April 2018. Sasaran utamanya adalah anak-anak pada usia sembilan bulan sampai dengan 15 tahun.
Menteri Kesehatan RI, Nila F Moloek hadir untuk meresmikan jalannya program tersebut disaksikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Kegiatan itu turut dihadiri representatif WHO dan UNICEF, Pemprov Bali, perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Bali, maupun jajaran OPD di Kabupaten Tabanan, dan para siswa yang menjadi salah satu sasaran utama pemberian imunisasi dan pengenalan JE.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menjelaskan bahwa penyakit JE membawa dampak buruk yang luar biasa bagi kesehatan manusia. Resikonya adalah kelumpuhan akibat peradangan otak hingga kematian. Tidak hanya itu, pengidapnya juga bersiko mengalami perkembangan mental yang buruk. “Saya menghargai Bupati yang telah menjadikan pencegahan dan penanganan kanker serviks sebagai salah satu prioritas program di pemerintahannya. Di awal kepemimpinan beliau ada delapan persen, sekarang satu persen, dan mudah-mudahan tahun depan menjadi nol persen,” ujarnya.
Diakuinya, baik kanker serviks maupun JE yang kini sedang digalakkan sosialisasinya belum ditemukan obatnya. Namun, dengan program pencegahan setidaknya, masyarakat bisa terhindar dari resiko kematian. “Di hulunya yang harus kita jaga dan pencegahan lewat imunisasi merupakan salah satu upaya kita di bagian hulu. Dengan cara ini kita berusaha mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit,” katanya seraya memberikan apresiasi kepada Pemkab Tabanan yang di tahun lalu berhasil meraih penghargaan sebagai kabupaten sehat.
Bupati Eka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Kesehatan yang telah mempercayakan Kabupaten Tabanan sebagai tempat pencanangan imunisasi dan pengenalan penyakit JE sekaligus lokasi pilot project di Indonesia. “Kami siap menjadi pionir untuk menyosialisasikan program dari Kementerian Kesehatan ini. Karena kami di Tabanan juga memiliki keinginan agar generasi kita ke depannya menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Sehingga, nantinya mereka bisa menjadi andalan bangsa,” ujarnya.
Sejak pertama mengepalai daerah, Bupati Eka memang menjadikan program kesehatan bagi ibu dan anak sebagai salah satu prioritas. Salah satu impelementasinya adalah pencegahan dan penanganan kanker serviks yang saat ini telah mencapai angka satu persen dari semula delapan persen.
Selain memberikan kuis, Menteri Nila dan Bupati Eka juga sempat meninjau pemberian imunisasi bagi para siswa yang berlangsung di dalah satu ruang kelas.