Gubernur Akomodir Usulan Pemkab Bangli | Bali Tribune
Diposting : 31 March 2019 23:35
AA Samudra Dinata - Bali Tribune
Bali Tribune/Gubernur Bali I Wayan Koster

balitribune.co.id | Bangli - Gubernur Bali Wayan Koster siap mengakomodir usulan Pemkab Bangli, salah satunya terkait insentif yang diterima Bangli sebagai daerah penyangga. Kemudian untuk bantuan keuangan khusus (BKK) akan dipost lebih besar untuk Pemkab Bangli.

Hal itu diungkapkan  Gubernur Koster saat tatap muka dengan seluruh komponen masyarakat Bangli di Balai Banjar Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli, Minggu (31/3).

Dalam acara  tersebut, Bupati Bangli, Made Gianyar mengungkapkan beberpa persoalan yang dihadapi daerah berhawa sejuk ini. Di antaranya  Bangli  sebagai daerah penyangga sejauh ini tidak dapat kontribusi apa- apa, sebagai daerah penyangga air  Bangli diwajibkan merawat hutan  dan ada semacam pelarangan membangun fasilitas pariwisata.

Salah satu contoh masalah air, yang mana air di Bangli dimanfaatkan beberapa kabupaten lain. "Bangli disuruh menjaga sumber air, kawasan hutan, sementara Bangli tidak mendapat kontribusi,”ungkapnya.

Acara juga dihadiri Ny Putu Putri Suastini Koster, Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Bangli, IB Gede Giri Putra dan pimpinan OPB, Bupati Gianyar.

 Made Gianyar  juga menyinggung masih adanya satu desa pakraman yang belum terakomodir sehingga belum mendapat bantuan dari provinsi. Selain itu,  dari 381 subak di Bangli, terdata 85 subak yang masih tercecer.

"Untuk yang tercecer mendapat bantuan dari APBD sebesar Rp 50 juta, kami berharap yang tercecer ini bisa diakomodir oleh pemerintah provinsi. Terkait usulan ini kami akan serahkan dokumen usulan kepada gubernur," imbuhnya.

Menanggapi itu, Gubenur Koster meyakinkan seluruh usulan akan diakomodir. Pihaknya sependapat dengan usulan Pemkab Bangli. Sebenarnya, Bangli kawasan dilindungi untuk itu pembangunan di Bangli berbeda dari daerah lain.

Gubenur Koster mengatakan akan mengalokasi dana BKK lebih besar untuk Bangli, hal ini untuk penyeimbangan pembangunan dengan daerah lain. "Bangli dituntut menjaga hutan  tapi tidak diberi sesuatu," imbuhnya.

Untuk subak dan desa pakraman yang masih tercecer, Koster mengatakan akan menganggarkan di 2020. "Di kabupaten lain subak terus berkurang namun di Bangli bisa bertambah tentu itu hal yang bagus. Ini menunjukkan pertanian di Bangli sehat. Kami pasti mendukung untuk meningkatkan pertanian di Bangli, hal ini juga bagian dalam visi misi dan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali," kata Wayan Koster disambut aplus  peserta yang hadir.