Wisata Konservasi Penyu Digemari Turis Eropa | Bali Tribune
Diposting : 15 May 2017 19:50
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
TUKIK
ANTUSIAS - Sejumlah wisatawan nampak antusias mengikuti kegiatan konservasi penyu di TCEC Serangan, Denpasar, belum lama ini.

BALI TRIBUNE - Selain wisata budaya dan alam, kegiatan wisata pendidikan seperti Turtle Conservation and Education Center (TCEC) juga menjadi daya tarik bagi wisatawan asing/mancanegara (wisman). Kegiatan wisata alternatif yang berlokasi di Serangan, Denpasar, ini memberikan edukasi terkait konservasi penyu yang tidak sedikit dikunjungi wisatawan.

Pengelola TCEC Serangan, Made Sukanta, mengatakan, kunjungan wisman maupun warga lokal ke

balai konservasi penyu ini cukup banyak. “Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang setiap bulannya ada peningkatan sekitar 20 persen, dengan rata-rata kunjungan per hari mencapai 200 orang,” sebutnya di Denpasar, beberapa hari lalu.

Sukanta menuturkan, balai konservasi penyu tersebut menawarkan aktivitas wisata yang unik sehingga mendorong tingginya minat wisatawan untuk berkunjung. Wisatawan bisa mengetahui siklus kehidupan penyu yang termasuk salah satu hewan langka. “Minat wisatawan untuk melihat secara langsung bagaimana siklus kehidupan penyu sangat tinggi,” kata Sukanta.

Di TCEC ini, tambah Sukanta, wisatawan tidak saja melihat tiga spesies penyu yang ada di Bali yakni penyu hijau, penyu lekang dan penyu sisik, namun wisatawan juga akan diajak melihat proses pengeraman telur penyu yang dilakukan secara alami. Pengeraman tersebut kata dia dilakukan di kolam pasir yang disediakan.

Wisatawan juga dilibatkan memindahkan tukik ke kolam karantina. “Saat ada telur penyu yang menetas kami ajak wisatawan memindahkan tukik. Proses ini sangat disukai oleh wisatawan karena mereka bisa berkesempatan untuk ikut dalam proses konservasi penyu,” terang Sukanta. Dikatakannya, paling banyak datang adalah turis Eropa dan warga lokal.