
balitribune.co.id | Denpasar - Saat ini terdapat 12 geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks (UGGs). Diantaranya, Geopark Kaldera Toba Sumatra Utara, Geopark Merangin Jambi, Geopark Belitong Bangka Belitung, Geopark Ciletuh Jawa Barat, Geopark Kebumen Jawa Tengah, Geopark Gunung Sewu Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Geopark ljen Jawa Timur, Geopark Meratus Kalimantan Selatan, Geopark Batur Bali, Geopark Maros Pangkep Sulawesi Selatan, Geopark Rinjani-Lombok Nusa Tenggara Barat, Geopark Raja Ampat Papua Barat Daya. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di akun resminya, kemenpar.ri, menyatakan alam di Indonesia tidak hanya indah, tapi juga punya nilai geologi tinggi, dilengkapi dengan warisan budaya dan keanekaragaman hayati.
Ketiga aspek ini membuat Indonesia banyak memiliki kawasan geopark. Beberapa kawasan geopark di Indonesia pun telah diakui UNESCO dalam daftar UNESCO Global Geoparks (UGGs). Kabar baiknya baru-baru ini ada 2 kawasan geopark di Indonesia, yaitu Geopark Kebumen dan Geopark Meratus yang masuk dalam daftar UGGs.
Dijelaskan Kemenpar, masuknya kedua geopark ini ke daftar UNESCO Global Geoparks (UGGs) ditetapkan oleh Dewan Eksekutif UNESCO pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 pada tanggal 2-17 April 2025 di Paris, Prancis. Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding), termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya, di mana masyarakat setempat diajak berperanserta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.
Geopark Kebumen Jawa Tengah memiliki lanskap perbukitan di utara, kawasan karst berbentuk kerucut di bagian barat daya dan dataran aluvial yang datar di bagian tengah dan tenggara. Reputasi geopark ini mencuat karena aktivitas tektonik lempeng yang berlangsung sejak 119 juta tahun yang lalu.
Dengan luas sekitar 1.160 Km², Geopark Kebumen mencakup 22 kecamatan dan 374 desa/kelurahan, dan memiliki kekayaan geologi beragam yang mencakup situs-situs seperti batu rijang dan lava basal berbentuk bantal.
Geopark Meratus Kalimantan Selatan dengan luas 3.645,01 Km² ini memiliki keunikan geologi berupa formasi ofiolit, yaitu lapisan kerak samudra yang terangkat ke permukaan. Dimana yang merupakan urutan ofiolit paling lengkap dan tertua di Indonesia dengan kandungan intan signifikan. Dengan mengusung tema "The Soul of Borneo", Geopark Meratus juga terkenal sebagai habitat flora-fauna endemik seperti anggrek bulan dan bekantan, serta menjadi rumah bagi masyarakat Adat Banjar dan Dayak.