46 Siswa Pengungsi Difasilitasi Seragam Sekolah | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 3 October 2017 18:09
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
fasilitas
SERAGAM – Kepala Desa Dangin Puri Kangin, IGN Putrawan bersama Kepala SMP Negeri 3 Denpasar memberikan fasilitas seragam sekolah untuk 46 siswa pengungsi yang melanjutkan sekolah di SMP 3 Denpasar, Senin (2/10).

BALI TRIBUNE - Desa Dangin Puri Kangin bersama SMP Negeri 3 Denpasar memberikan fasilitas seragam sekolah untuk 46 siswa pengungsi di wilayah Desa Dangin Puri Kangin yang melanjutkan sekolah di SMP 3 Denpasar, Senin (2/10).

Fasilitas tersebut diberikan untuk menyeragamkan antara siswa pengungsi dengan siswa asli SMP N 3 Denpasar, agar siswa pengungsi tidak merasa dibedakan dengan teman lainnya belajar di kelas yang mereka tempati saat ini. Selain itu siswa pengungsi  juga difasilitasi alat tulis untuk penunjang belajar.

Kepala Sekolah SMP N 3 Denpasar I Wayan Murdana mengatakan pihaknya bersama Kepala Desa Dangin Puri Kangin mencoba meringankan secara internal kepada siswa pengungsi yang berada di Kota Denpasar.  Murdana mengatakan pihaknya tidak ingin membedakan siswa yang ada di SMP N 3 Denpasar dengan siswa pengungsi karena semua siswa yang belajar di sekolahnya merupakan siswa yang sudah seharusnya mendapatkan pendidikan yang sama.

Bahkan, kata Murdana, dengan diberikannya seragam ini, pihaknya setidaknya dapat meringankan beban para pengungsi dari segi psikologisnya sehingga rasa malu yang mereka rasakan ketika masuk sekolah itu bisa berkurang dengan penyeragaman ini.

"Kami melakukan hal ini Untuk penyeragaman dan membangun psikologis anak sehingga dari segi pendidikan kami menyamakan semua siswa, dan menyesuaikan karakter guru dengan siswanya sehingga kami tidak mau para guru menyinggung masalah sosial anak," kata Murdana.

Murdana mengatakan, untuk saat ini siswa pengungsi yang mengikuti pembelajaran masih memakai seragam dari sekolah asalnya sehingga pemberian seragam sesuai dengan sekolah SMPN 3 Denpasar dari segi batik hingga seragam olahraganya yang diberikan secara gratis.

"Kami berikan secara gratis, karena kita tahu betapa sulitnya mengalami kejadian seperti ini, makanya kita tidak batasi siswa ini sampai kapan sekolah di sini (SMPN 3 Denpasar, red), karena kami akan tetap menerima mereka belajar sampai akhirnya masyarakat yang berada pada KRB bisa resmi dikembalikan ke tempat asalnya. Jadi kami tidak membatasi itu," ujarnya.

Siswa yang diterima disekolahnya kata Murdana dari 46 siswa, 80 persennya berasal dari SMP N 2 Amlapura yakni sebanyak 39 orang sedangkan yang lainnya yakni, SMP N 1 Amlapura sebanyak 3 orang, SMP N 2 Selat sebanyak 3 orang dan SMP N 1 Selat sebanyak 1 orang. Jumlah tersebut Untuk Kelas VII ada 14 orang, Kelas 8 ada 17 orang sedangkan kelas 9 ada 15 orang. "Jika memang masih bertambah kami siap menampung kembali," kata Murdana.

Sementara Kepala Desa Dangin Puri Kangin IGN Putrawan mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh SMPN 3 Denpasar karena menurut Putrawan Desa Dangin Puri Kangin merupakan Desa pendidikan sudah seharusnya memberikan bantuan kepada pengungsi yang saat ini belum ada kejelasan kapan akan kembali ke rumah mereka seperti sebelumnya karena status Gunung Agung yang belum bisa dipastikan.

Dari pantauan, penyerahan bantuan pakaian dilakukan seusai upacara bendera di Lapangan SMPN 3 Denpasar oleh Kepala Sekolah dan Kepala Desa Dangin Puri Kangin. Sementara salah satu Siswa titipan I Gede Laksmana Payudi, 12, siswa kelas VII berasal dari SMP N 2 Amlapura, mengatakan pindah sekolah lantaran rumahnya berada pada KRB 1 yang letaknya di BTN Wahyu Subagan Permai.