BALI TRIBUNE - Abrasi di pesisir Jembrana kian mengganas, bahkan kerusakannya semakin meluas. Salah satu wilayah pesisir yang kini mengalami kerusakan adalah Desa Yehembang, Mendoyo. Setelah tanah di pesisir tergerus abrasi selama beberapa tahun belakangan ini, kini akses jalan desa yang ada di pinggir pantai setempat terputus karena amblas akibat gempuran gelombang pasang.
Sebelum amblasnya akses jalan desa menuju Parkir Pura Rambut Siwi itu, sejak akhir pekan lalu sederan pengaman pantai dari beton terlebih dahulu hancur akibat gempuran ombak pasang menumbangkan pohon-pohon pelindung pantai hingga ke akar-akarnya. Kini di sepanjang jalan yang sudah tanpa pelindung itu tampak amblas di sejumlah titik. Titik yang mengalami jalan putus berada sekitar 300 meter di timur Setra Yehembang.
Selain memutuskan akses jalan dari Setra Desa Pakraman Yehembang itu, dua bangunan milik warga di pesisir setempat kini juga hancur tergerus abrasi. Warga sekitar menyatakan ombak pasang yang kembali mengganas belum lama ini menyebabkan hanyutnya daratan hingga menjoroknya bibir pantai ke daratan. Kerusakan semakin parah setelah senderan yang telah dipasang beberapa tahun lalu kini kondisinya sudah hancur sehingga daratan yang berbatasan langsung dengan jalan desa itu ikut tergerus.
Kini separuh badan jalan beraspal itu sudah mulai jebol. Bahkan jalan yang ramai dilalui oleh warga itu kini sudah tidak bisa dilalui mobil karena jarak jalan itu dengan bibir pantai sebelumnya masih sekitar satu meter, namun dalam waktu sekejap jalan sudah tidak berjarak bahkan tergerus separuh badan jalan.
Pengendara motor yang melalui jalan ini kini juga harus ekstra hati-hati agar tidak terjerembab pada jalan yang amblas sedalam lebih dari satu meter. Warga yang bermukim di wilayah pesisir mengaku setiap air laut pasang maka air laut dipastikan akan naik hingga ke perkarangan dan permukiman warga serta hektaran sawah milik petani yang terletak di sisi utara jalan tersebut.
Salah seorang warga, Wayan Suarma, Rabu (3/5), mengungkapkan akibat jalan yang amblas sejak empat hari yang lalu atau pada akhir pekan lalu kini jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, hanya sepeda motor. Kalaupun masih bisa dilalui motor, warga harus berhati-hati karena selain tidak bisa berpapasan juga di bagian bawahnya juga sudah terorongrong dan rawan amblas.
Perbekel Yehembang Made Semadi dikonfirmasi wartawan membenarkan putusnya akses jalan di pinggir pantai di wilayahnya itu. Kendati warga dan pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya antisipasi, salah satunya dengan memasang karung dan pepohonan untuk menghalangi gempuran ombak setelah senderan pantai hancur namun kerusakan dampat abrasi tidak bisa dihindari.
Pihaknya mengaku telah melaporkan mengenai kondisi badan jalan di tepi pantai itu yang amblasnya ke Pemkab Jembrana. Pihaknya berharap abrasi di pesisir Yehembang yang semakin mengganas sejak beberapa tahun terakhir segera mendapat penanganan.