Diposting : 20 October 2018 10:09
San Edison - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, akhirnya angkat bicara terkait praktik jual murah pariwisata Bali di Tiongkok. Ia memastikan, lembaga dewan akan segera mengambil tindakan dan menginstruksikan agar mafia Tiongkok yang bermain merusak citra Bali, diberantas sampai akar-akarnya.
"Kami sudah berkomitmen, minggu ini rencananya akan memanggil semua pihak terkait seperti pihak Kepolisian, Imigrasi, jajaran terkait lainnya, untuk mengusut kasus ini secara tuntas. Kami ingin agar diberantas praktik semacam ini sampai akar-akarnya,” tandas Adi Wiryatama, di Denpasar, Jumat (19/10).
Bupati Tabanan dua periode ini menegaskan, tidak boleh ada praktik semacam itu terus terjadi di Bali. Sebab aktivitas jahat seperti yang dilakukan jaringan mafia Tiongkok, akan merusak citra Bali ke depan.
“Tidak boleh terjadi. Apa gunanya itu turis-turis Tiongkok itu banyak buang-buang sampah, Bali hanya dapat sampah saja. Jika makin lama terjadi, makin rusak Bali ini,” ujar Adi Wiryatama.
Pihaknya juga berencana memanggil Konsul Tiongkok di Bali, agar membantu memberantas praktik jahat seperti ini. Apalagi para mafia menjual murah Bali, kemudian wisatawan dipaksa belanja di toko-toko yang masuk jaringan mafia Tiongkok. Jaringan ini bahkan mempekerjakan warga Tiongkok tanpa visa kerja, hingga menggunakan simbol Burung Garuda dengan tulisan Indonesia sebagai stempel.
“Praktik-praktik ini sudah begitu jahat, merusak citra Bali dan Bali kebagian masalah dan sampahnya. Mesti ditindak tegas,” tegas Adi Wiryatama.
Ia juga mendorong pemerintah Tiongkok dan Indonesia, untuk serius menyikapi kasus ini. Apalagi beberapa negara lain yang mengalami kasus serupa dengan Bali, sudah mengambil langkah-langkah serius.
“Mesti tuntas, tata kembali. Kita di Bali perlu turis, namun bukan dengan cara-cara seperti mafia gitu. Ini merusak Bali ke depan,” pungkas Adi Wiryatama.