BALI TRIBUNE - Seiring meningkatnya aktivitas pergerakan gunung Agung di Karangasem Bali. Sejumlah turis juga ikut meninggalkan lokasi dan berpindah ke daerah lain yang lebih aman.
Hingga ditetapkan gunung Agung dalam setatus Awas, dipastikan Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, pariwisata di Bali masih kondusif.
Hanya saja kata dia mengkhusus di Karangasem kondisi gunung Agung saat ini berpengaruh terhadap hunian kamar hotel di Karangasem.
Menurutnya penurunan okupansi hotel secara keseluruhan di wilayah Karangasem hingga mencapai 60 persen.
Dia menjelaskan, adanya penuruan okupansi hotel ini juga berimbas sampai wilayah Batur, di kabupaten Bangli.
Dia mengaku bahwa saat ini khawatir bila Gunung Agung meletus, sehingga akan mempengaruhi bandara. Bila Gunung Agung erupsi dan abu vulkaniknya mengarah ke bandara maka bisa jadi bandara Ngurah Rai ditutup dan pastinya turis ke Bali juga akan sepi.
"Hal itu akan cukup menggangu okupansi dan bisnis pariwisata. Penurunan okupansi diperkirakan akan terlihat jelas dan dirasakan dalam 2 minggu ke depan,"jelasnya.
Sampai saat ini laporan dari bandara Angkasa Pura belum ada turis yang membatalkan datang ke Bali.
"Kalau kami mengacu kepada informasi Angkasa Pura belum ada pembatalan orang datang dan tidak ada percepatan orang berangkat," tutupnya.