Alat Berat Rusak, Sampah di Kota Tabanan Belum Terangkut | Bali Tribune
Diposting : 30 August 2022 05:26
JIN - Bali Tribune
Bali Tribune / MELUBER - Sampah meluber di beberapa titik di kota Tabanan.

balitribune.co.id | TabananSejak 26 Agustus lalu, di beberapa titik tempat pembuangan sampah di Kota Tabanan overload. Pasalnya alat berat yang berfungsi untuk memindahkan sampah dari Truk sampah ke TPA Mandung beberapa dalam kondisi rusak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Gusti Putu Ekayana, ketika dikonfirmasi, Senin (29/8), membenarkan jika alat berat yang ada di TPA Mandung dalam kondisi rusak. "Iya benar, alat berat yang ada di TPA Mandung dalam kondisi rusak sejak hari Kamis lalu, namun sudah diperbaiki dan sejak Minggu (28/8) sudah bisa dioperasikan," jelasnya.

Ekayana menyebutkan DLH Tabanan memiliki empat unit alat berat, berupa dua Excavator dan dua Bulldozer. Namun satu Excavator dan satu Bulldozer dalam kondisi rusak sejak beberapa waktu yang lalu. Sehingga selama ini, hanya dua alat saja yang dioperasikan, yakni satu Excavator dan satu Bulldozer. Namun pada tanggal 26 Agustus lalu, ada kerusakan pada excavator yang biasa digunakan, sehingga tidak bisa digunakan. "Kondisi inilah yang membuat sampah di Kota Tabanan tidak terangkut, karena sampah yang ada di truk belum diturunkan," lanjutnya.

Alatnya sudah diperbaiki pada hari Kamis, tapi setelah dioperasikan selama dua jam, ada satu unit alat berat lainnya yang rusak lagi dan sudah diperbaiki. Sehingga alat sudah bisa efektif bekerja sejak Sabtu lalu dan diprediksi pengangkutan sampah sudah kembali normal pada Selasa (hari ini, 30/8). Namun demikian, Ekayana mengakui pihaknya tidak bisa memaksimalkan kerja alat berat tersebut. Karena takutnya jika alat tersebut dipaksa bekerja lebih dari delapan jam, maka alat berat yang saat ini ada akan rusak lagi.

Kerusakan alat ini, menurut Ekayana karena alat berat tersebut sudah tua, alat beratnya sendiri sudah digunakan sejak tahun 2007. Sehingga menurut Ekayana alatnya memang sudah harus diganti, namun karena faktor anggaran yang tidak memadai, maka pembeliannya belum bisa direalisasikan.