
balitribune.co.id | Mangupura - Masifnya pembangunan berdampak serius terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Badung. Tercatat setiap tahun alih fungsi lahan terus bertambah. Bahkan alih fungsi lahan terjadi secara "gila-gilaan" pada tahun 2024. Dimana dalam setahun itu dua ratusan hektar lahan produktif di Gumi Keris berubah menjadi beton.
Berdasarkan data Statistik Pertanian, sejak tahun 2020 alih fungsi lahan di Kabupaten Badung terus mengalami trend peningkatan. Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 26,03 hektar. Kemudian di tahun 2021 bertambah sebanyak 72,71 hektar.
Penyerobotan lahan pertanian kian merajalela terjadi mulai tahun 2022, dimana kala itu tercatat ada sekitar 142 hektar lahan pertanian berubah fungsi menjadi bangunan. Dari jumlah itu alib fungsi kembali bertanbah tahun 2023 menjadi 173,33 hektar.
Dan alih fungsi lahan besar-besaran terjadi saat periode kedua I Nyoman Giri Prasta dan Ketut Suiasa (GiriAsa) menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung. Alih fungsi lahan diakhir masa jabatan bupati PDIP itu bahkan tercatat dua kali lipat tahun sebelumnya. Yakni mencapai 348 hektar. Atau terjadi alih fungsi lahan paling luas pada tahun 2024 sebanyak 248 hektar.
Tingginya alih fungsi lahan ini turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung I Wayan Wijana. Ia mengatakan jika dilihat dari data statistik jumlah alih fungsi lahan tiap tahunnya memang semakin meningkat.
"Iya, kalau dilihat dari data statistik jumlah alih fungsi lahan meningkat drastis," ujarnya belum lama ini.
Alih fungsi lahan berskala besar mulai terjadi sejak tahun 2020. Bahkan alib fungsi lahan terparah diakui terjadi pada tahun 2024. Dimana saat itu alih fungsi lahan mencapai 348 hektar.
"Tiap tahun alih fungsi lahan terus bertambah, bahkan tahun 2024 paling luas mencapai 248 hektar," kata Wijana.
Tingginya alih fungsi lahan ini tentu berdampak serius terhadap lingkungan. Bencana banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Badung dan Denpasar beberapa waktu lalu tentu saja nenjadi salah satu dampak dari alih fungsi lahan ini.
Disisi lain, pesatnya pembangunan menjadi pundi-pundi pendapatan Kabupaten Badung dari sektor pajak.