Angka Kemiskinan Klungkung Terendah Di Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 25 January 2018 16:05
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Klungkung
Suasana simakrama Bupati Suwirta dengan warga Desa Nyalian Klungkung.

BALI TRIBUNE - Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung menurun. Dan sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung paling sedikit dibanding kota/kabupaten lainnya di Bali yakni, 11.147 orang atau 6,29 persen dari jumlah penduduk di wilayah itu.


Sesuai potret yang dilakukan mulai bulan Maret 2015 sampai 2017, Kabupaten Klungkung berhasil menurunkan kedalaman kemiskinan (P1), dari sebelumnya 0,78 menjadi 0,33.


Sementara keparahan kemiskinan (P2) di Kabupetan Klungkung berhasil turun dari sebelumnya 0,13 dengan garis kemiskinan (GK) Rp 284.789/kapita/bulan menjadi 0,04 dengan GK Rp 299.664/kapita/bulan.


Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra, success story menurunkan angka kemiskinan yakni, persentase penduduk bekerja dengan jam kerja rendah relatif sedikit dimana penduduk Klungkung yang bekerja dibawah atau kurang dari 35 jam perminggu semakin sedikit atau sebesar 28,90 persen.


“Itu artinya penduduk Klungkung yang bekerja diatas 35 jam perminggu semakin meningkat,” ujar Sekda Winastra usai mengikuti Rapat Kerja Evaluasi Program Pembangunan Semester II Tahun 2017 di Kantor Gubernur Bali, Selasa (23/1) lalu.


Menurunnya, angka kemiskinan ini tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klungkung, berada diatas pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang berimbas pada peningkatan pendapatan perkapita.


Lanjut disampaikan Sekda Winastra, hal ini juga tidak terlepas dari kebijakan pembangunan, khusunya dari APBD Kabupaten Klungkung. Dimana dalam struktur APBD, proporsi belanja pegawai lebih sedikit dibandingkan proporsi belanja publik.


Meningkatnya proporsi belanja publik ini ungkap Sekda Winastra meliputi perbaikan disektor pertanian, perbaikan dan pembangunan pasar desa, perbaikan infrastruktur yang berpengaruh terhadap perekonomian dan lainnya.


 “Kalau pertumbuhan ekonomi meningkat, pendapatan masyarakat meningkat menjadi pendapatan diatas kebutuhan. Dengan kedalaman dan keparahan yang turun, berarti pemerataannya bagus,” ujar Birokrat asal Tabanan ini seraya menyebut  Gini Ratio (pengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh) Kabupaten Klungkung juga berada tidak jauh dari Provinsi Bali, yakni sebesar 0,3601.


Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan kondisi dan apresiasi ini tidaklah turun begitu saja, melainkan berkat kerja keras dan kerjasama antara Pemerintah dengan instansi terkait, desa dan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Ia menyebutkan diantaranya melalui program bedah desa, bedah rumah dan program aksi inovatif, Gema Santi.


“Mari bersama bekerja membantu dan mengentaskan kemiskinan Klungkung dan Bali umumnya,” ujarnya.