Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Angkat Cerita ‘Hyangbatu’ Pada Rekasedana Topeng Prembon PKB XLIV , Sekehe Gong Eka Dharma Swara Dibina Konsultan Seni Denpasar

Bali Tribune/ Pembinaan Sekehe Gong Eka Dharma Swara, Banjar Yangbatu Kauh yang merupakan Duta Kota Denpasar pada Rekasedana (Pergelaran) Topeng Prembon pada Senin (16/5) di Jaba Pura Dalem Desa Adat Yangbatu.


balitribune.co.id | Denpasar -  Dinas Kebudayaan Kota Denpasar kembali melakukan pembinaan Duta Kesenian Kota Denpasar di ajang PKB XLIV pada Senin (16/5) di Jaba Pura Dalem Desa Adat Yangbatu. Adapun Sekehe Gong Eka Dharma Swara, Banjar Yangbatu Kauh yang merupakan Duta Kota Denpasar pada Rekasedana (Pergelaran) Topeng Prembon.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara, Ketua Komisi III DPRD Bali, AA Ngurah Adhi Ardhana, Camat Denpasar Timur, I Made Tirana, Tokoh Masyarakat, Prajuru Adat/Dinas, serta undangan lainya.  

Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara mengatakan, secara umum persiapan Sekaa Kesenian Duta Kota Denpasar yang akan tampil di ajang PKB XLIV Tahun 2022 khususnya pada Sekehe Topeng Prembon yang dilaksanakan pembinaan telah siap untuk tampil. Namun, dalam upaya penyempurnaan penampilan seni perlu diperhatikan poin-poin penting atau uger-uger dalam sebuah pementasan seni tabuh yang terbentuk dalam sebuah pakem tertentu.

“Secara umum Duta Kota Denpasar, khususnya Sekehe Topeng Prembon telah siap untuk tampil, namun perlu dilaksanakan penyempurnaan dan penjiwaan saat penampilan,” jelasnya.

Kordinator Sekehe, I Wayan Agus Yuliawan menjelaskan, pada intinya Sekehe Gong Eka Dharma Swara, Banjar Yangbatu Kauh siap tampil di PKB XLIV tahun 2022. Hal ini lantaran persiapan dan penajaman materi terus dimaksimalkan.

“Untuk materi saya kira sudah siap, dan sekarang tinggal proses penajaman dan penyempurnaan sehingga saat tampil dapat lebih maksimal,” jelasnya.

Agus mengatakan, dalam sajian pementasan Topeng Prembon tahun ini pihaknya mengangkat judul ‘Hyangbatu’ yang mengandung cerita sejarah Desa Adat Yangbatu. Dimana dikisahkan Raja Gelgel, Ida Dalem Waturenggong melaksanakan perjalanan ke Bandana Negara. Hal ini bertujuan untuk menelusuri keberadaan Pasraman Ida Brahmana Keling.

“Perjalanan tersebut dilaksanakan untuk mengingat jasa-jasa Ida Brahmana Keling yang sudah mensukseskan atau menyempurnakan pelaksanaan Yadnya Nangluk Merana di Pura Agung Besakih,” jelasnya.

Singkat cerita, kata Agus, kehadiran Ida Dalem Waturenggong di Bandana Negara disambut oleh para patih dan masyarakat. Dalam perjalanannya, atas permohonan Bandesa Hyangbatu, sebelum melanjutkan perjalanan ke pasraman, agar sebaiknya Ida Dalem Waturenggong memohon kesalamatan, khususnya di Pura Dalem Hyangbatu. Yang sudah dibangun sejak pemerintahan Raja Dalem Watu Ireng.

“Disanalah Ida Dalem Waturenggong me Hyang-Hyang memohon keselamatan. Dimana, tiba-tiba muncul kepulan asap dari sebuah batu yang dibarengi dengan keluarnya air suci. Hingga kini, wilayah tersebut dikenal dengan Desa Adat Yangbatu,” tuturnya.

wartawan
YAN
Category

HARPELNAS 2025, Adira Gianyar Hadirkan "Terima Kasih Sahabat" Perkuat Kedekatan Pelanggan

balitribune.co.id | Gianyar - Memperingati Hari Pelanggan Nasional (HARPELNAS) 2025, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) termasuk Adira Cabang Gianyar menghadirkan program “Terima Kasih Sahabat” untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan setia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

‘Terima Kasih Sahabat‘ Ala Adira Nusa Dua - Ngurah Rai di HARPELNAS 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Seperti cabang lainnya, Adira Nusa  Dua - Ngurah Rai  pun merayakan Hari Pelanggan Nasional dengan menghadirkan program “Terima Kasih Sahabat” untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan setia.

Momentum ini sekaligus menegaskan komitmen Adira Finance dalam menghadirkan layanan yang berfokus padapelanggan, dengan solusi finansial yang relevan, mudah diakses, dan memberi manfaat nyata.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.