BALI TRIBUNE - Cabang olahraga (cabor) panahan ternyata merupakan satu-satunya cabor yang atletnya tidak mengikuti tes fisik tahap pertama yang dilaksanakan KONI Badung, Sabtu dan Minggu lalu di GOR Purna Krida Kerobokan. Absennya atlet panahan dalam tes fisik tersebut karena mengikuti kejuaraan panahan di Surabaya.
“Cabor panahan memang absen di tes fisik itu. Ya, nilainya pastinya nol, namun kami maklumi juga karena cabor itu sudah lebih dulu mendaftarkan diri mengikuti kejuaraan di Surabaya itu, dan gelarannya bersamaan dengan tes fisik,” ujar penanggung jawab atlet Porprov Badung Sittiyah, di KONI Badung, Senin (22/5).
Pihaknya berharap pada tes fisik tahap kedua yang akan diadakan pada pekan kedua bulan Agustus mendatang seluruh atlet panahan yang tidak ikut tes fisik tahap pertama itu, hendaknya bisa memaksimalkannya.
Wanita yang akrab disapa Bu Tris ini menambahkan, jika memang memungkinkan, cabor panahan bisa mengikuti tes fisik di daerah lainnya yang belum menghelat tes fisik tahap pertama. Seperti yang dilakukan cabor bridge Buleleng yang mengikuti tes fisik tahap pertama di KONI Badung lalu.
“Ya tidak apa-apa ada cabor daerah lainnya mengikuti tes fisik di Badung. Apalagi mereka tak mengganggu aktivitas tes fisik itu sendiri di Badung. Tujuannya, kan cabor bridge Buleleng untuk melihat fisik atletnya sendiri, setelah pada tes fisik tahap pertama Buleleng, cabor bridge tidak ikut sebelumnya,” urai Bu Tris.
Diutarakannya, tes fisik tahap pertama para atlet Badung lalu diikuti total 993 atlet dari 34 cabor. Namun jumlah itu berpotensi bakal ada penciutan karena saat ini di masing-masing cabor di Badung, sifatnya masih belum tim definitif. “Nanti setelah pekan kedua bulan Agustus saat tes fisik tahap kedua baru ada kepastian jumlah atlet Porprov Badung,” pungkasnya.