BALI TRIBUNE - Cabang balap motor pada Porprov Bali XIII/2017 Gianyar, September mendatang melombakan empat nomor, yakni road race kelas 125cc perorangan dan beregu, serta road race kelas 150cc perorangan dan beregu.
Humas Pengprov IMI Bali terpilih Gede Sukarna di Renon, Selasa (23/5) menjelaskan untuk kelas 125cc nanti, umur pebalapnya dibatasi maksimal 17 tahun, baik itu di perorangan maupun beregu. Alasannya di nomor ini nantinya akan mengacu ke hajatan PON 2020.
Untuk kelas 150cc adalah panggungnya para pebalap senior di dua kategori tersebut. “Ya di Porprov Bali 2017 hanya dua kelas itu yang dipertandingkan di nomor road race. Sedangkan untuk grasstrack tidak dipertandingkan,” jelasnya sembari mengatakan untuk cabor balap motor menggunakan venue Jl. Mandara Giri Gianyar.
Sementara Ketum terpilih IMI Bali periode 2016-2020 I Nyoman Seniweca mengatakan, kepengurusan baru akan dilantik secara resmi pada Rabu (24/5) ini di Inna Grand Bali Beach Sanur. Pelantikan sendiri akan dilakukan Ketum PP IMI Sadikin Aksa ditemani Sekjen Jeffrey JP dan Ketua Badan Pengawas PP IMI Boy H. Joedo. Usai pelantikan, kata Seniweca akan dilanjutkan pelantikan Korwil IMI se-Bali berjumlah 9 Korwil.
“Begitu pelantikan usai, akan dilanjutkan Rakerprov yang pertama. Dalam rapat kerja itu, akan dibahas beberapa hal penting untuk melakukan program kerja ke depan,” ujar Seniweca.
Program yang dimaksud yakni salah satunya agenda Kejurda Grasstrack, Porprov Bali 2017 dan pembahasan soal ingin dikembalikannya region III meliputi NTB, NTT dan Bali. Soal kejurda grasstrack, meski belum dibahas secara resmi, namun Seniweca mengungkapkan khususnya kejurda rencana dihelat pada bulan Juli dengan menggelar empat seri. Lokasinya pun sudah ditentukan yakni Denpasar, Klungkung, Singaraja dan terakhir kemungkinan di Jembrana.
“Nah yang paling penting tentunya soal pengembalian region III itu. Dulu region III dihapus dan dilebur ke region II karena di Bali keterbatasan dalam hal infrastruktur atau lintasan. Kalau soal pebalap dan penyelenggara tidak ada masalah. Nah, soal inilah yang ingin kami rembugkan yang juga akan melibatkan pentolan PP IMI tersebut untuk mencari jalan keluar,” katanya.
Kata Seniweca, terbatasnya infrastruktur itu tak sepenuhnya menjadi alasan. “Kita bandingkan dengan Porprov Bali selama ini. Itu kan sering menggunakan jalan raya juga. Sama halnya dengan road race, kan juga memakai jalan umum. Masak road race region tidak bisa digelar, sedangkan Porprov Bali nyatanya bisa. Nah, inilah yang harus dicari jalan keluarnya terutama soal jalur itu,” pungkasnya.