BALI TRIBUNE - Prestasi membanggakan diraih Pemerintah Provinsi Bali berupa penghargaan Upakarya Wanua Nugraha yang diberikan Kementrian Dalam Negeri atas keberhasilannya melakukan pembinaan terhadap desa dan kelurahan di wilayahnya.
Penghargaan ini disampaikan secara resmi Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, DR. Nata Irawan, SH., M. Si mewakili Mentri Dalam Negri Tjahjo Kumolo pada acara Pembukan Pekan Inovasi Nasional Desa/Kelurahan (Pindeskel) dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kemendagri yang digelar di Hotel Media Tower, Jakarta Pusat, Senin (2/10).
Penghargaan semacam ini diraih secara berturut turut yaitu Tahun 2016 dan 2017 yg diserahkan secara bersamaan pada tahun ini mengingat terjadinya efisiensi anggaran Kemendagri tahun lalu. Dan untuk dua penghargaan di tahun 2016 dan tahun 2017 nama Provinsi Bali masuk sebagai penerima pengharaan bergengsi tersebut. Upakarya Wanua Nugraha ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota yang dianggap berhasil melakukan pembinaan terhadap desa dan kelurahan sehingga berhasil meraih juara lomba desa dan kelurahan di ajang tingkat nasional. Ada tujuh provinsi yang untuk masing masing penghargaan dua periode ini. Pada tahun lalu Kelurahan Penatih Kota Denpasar berhasil meraih juara 1 lomba kelurahan tingkat nasional untuk regional 2 yang meliputi Jawa dan Bali. Sedangkan tahun ini Desa Kutuh Kabupaten Badung berhasil meraih predikat juara Pertama desa terbaik di regional yang sama.
Pada acara penyerahan tersebut Provinsi Bali diwakili oleh Kepala Badan Penghubung I Gusti Ngurah Wibawa, S. Sos , M.Si. Menteri Tjahjo Kumolo dalam sambutannya yang dibacakan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri menekankan sejumlah poin penting yang harus diupayakan diantaranya pemerintah desa dan kelurahan diminta agar lebih inovatif untuk meningkatkan prakarsa, gerakan dan pertisipasi masyarakat desa dan budaya gotong royong dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Selain juga mengharapkan adanya sinergi antar pemerintah daerah dan desa/kelurahan dalam mengembangkan inovasi dan budaya gotong royong, serta lebih mencermati pokok permasalahan dalam memajukan desa dan kelurahannya.
Secara terpisah Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra,SH,MH menyampaikan , pencapaian prestasi yang sudah diraih ini merupakan bukti kerja keras jajaran Pemprov Bali bersama Kabupaten/Kota dalam mewujudkan Visi Bali Mandara dari Desa. “Pembinaan yang rutin di lakukan terhadap desa dan kelurahan di Bali berbuah manis. Kita harapkan prestasi ini akan memacu desa dan kelurahan lainnya untuk semakin berinovasi dengan menggunkan teknologi tepat guna dan memberdayakan potensi yang dimilikinya. Karena tentunya semua ini akan bermuara pada kesejahteraan masayarakat kita,”urainya. Ditambahkan juga bahwa Program Bali Mandara sangat sejalan dengan Program Nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan Desa dlm kerangka NKRI. Program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah dan mempersempit kesenjangan ekonomi masyarakat demi terwujudkan keadilan sosial. Pada hakekatnya apabila dicermati secara mendalam Program Bali Mandara merupakan Program yg dijiwai oleh nilai nilai Pancasila.
Ia juga menambahkan khusus daerah yang masih memiliki tingkat kemiskinan tinggi, Pemprov Bali terus berusaha mengoptimalkan program Gerakan Pembanguna Desa terpadu (Gerbangsadu ) Mandara dan mengoptimalkan Program Dana Desa sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat.