Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Bandara Buleleng Memang Sebaiknya Dibatalkan Saja

Bali Tribune

Wayan Windia

Guru Besar pada Fak. Pertanian Unud, dan Ketua Stispol Wira Bhakti.

balitribune.co.id | Pembangunan Bandara Buleleng mulai digemakan oleh Jro Wacik. Idenya yang lain adalah membangun kereta api di sepanjang pantai Pulau Bali. Pada saat itu Jro Wacik menjabat sebagai Menteri Pariwisata. Saya menentang pembangunan itu. Agak lama ada polemik. Sampai akhirnya saya diundang oleh Jro Wacik, dan masalah itu disinggungnya.

Saya hanya senyum dan angguk-angguk saja mendengar argumentasinya. Setelah agak lama berdiskusi, akhirnya kita pahami bahwa ayah saya dan ayahnya Jro Wacik adalah satu tim dalam perang kemerdekaan di Bali. Akhirnya secara pribadi hubungan saya dengan Jro Wacik sangat baik (hingga saat ini). Meskipun Jro Wacik masih berada di Sukamiskin. Tetapi saya tetap tidak bergeser, untuk tetap tidak setuju dengan pembangunan bandara itu.

Ketika Gubernur Mangku Pastika kembali menghidupkan wacana pembangunan Bandara Buleleng itu, maka sayapun masih tetap menentangnya. Saya mengirim surat kepada Presiden dan Menhub, agar pembangunan bandara itu dibatalkan. Mungkin alam yang menghendaki, bahwa untuk pembangunan bandara itu sudah out dari rencana strategis pemerintah. Semoga dalam hasil pemilu yang akan datang, bisa muncul pimpinan pemerintahan yang baru. Suatu pemerintahan, yang tidak semata-mata hanya pro pada sektor pariwisata. Bandara Buleleng dan juga jalan tol Gilimanuk-Mengwi tampaknya ditujukan untuk menunjang sektor pariwisata itu. Meskipun harus mengorbankan banyak hutan.

Sudah lama terdengar wacana, agar ekonomi Bali tidak boleh hanya digantungkan pada sektor pariwisata. Mantan Menteri Bambang Brodjonegoro mengumpamakan bahwa kesalahan pembangunan ekonomi Bali selama ini adalah, “seperti menaruh telur dalam satu keranjang”. Semua kebijakan digantungkan pada sektor pariwisata. Pariwisata ditempatkan sebagai penghela pembangunan Bali. Ketika penghelanya ambruk, maka ambruklah semua sistem perekonomian Bali. Pengalamaan baru-baru ini, sudah tak terperikan. Sebelumnya bahkan telah diberikan pengalaman oleh alam, dalam bentuk perang Irak-Iran, dll. Tetapi tampakanya kita ingin bagaikan orang tua, yang ingin berkali-kali kehilangan tongkat.

Memang demikianlah watak manusia. Mereka ingin bebas, ingin gampang, ingin seenaknya, ingin kesejahteraannya melonjak linier, ingin agar investasi sekali saja, lalu dipetik untungnya berkali-kali, dll. Itulah sebabnya manusia diangurahi hati nurani dan logika. Untuk apa? Untuk menjadi koridor dalam perjalanan hidupnya. Tetapi kalau manusia itu sendiri kembali ingin liar, maka pasti akan terjadi trade off. Bahwa alam akan mencari keseimbangannya yang baru.

Setelah ekonomi Bali kolap, maka sudah dihidupkan kembali pemikiran bahwa, janganlah seluruh Bali dijadikan sebagai pusat pengembangan pariwisata. Relakanlah hanya Bali Selatan yang dikembangkan sebagai pusat pariwisata. Tokh hasilnya 30 persen disumbangkan untuk pembangunan di semua kabupaten di Bali. Bahkan Bupati Badung Giri Prasta sempat berkeliling Bali untuk menyerahkan dana-dana tsb (sebelum pilgub). 

Selanjutnya, biarkanlah Bali Barat dikembangkan sebagai pusat pengembangan perikanan, Bali Timur sebagai pusat pegembangan peternakan, dan Bali Utara sebagai pusat pengembangan pertanian/hortikultura. Semua bagian-bagian Bali itu di-strategikan sebagai hinterland untuk menunjang pariwisata di Bali Selatan.

Pengawasan pemerintah seharusnya ketat. Bahwa betul-betul produk dari bagian Bali yang lain, diserap oleh sektor pariwisata di Bali Selatan. APBD harus diarahkan ke arah tsb. Di sinilah kiranya makna konsep pembangunan satu pulau dan satu tata kelola, diimplementasikan. Atau mungkin dalam istilah pembangunan Prof. Cok Ace, disebut sebagai pembangunan dengan konsep padma bhuwana.

Jadi, janganlah setiap jengkal tanah Bali ditanami aspal, besi, dan beton. Hal ini akan mengundang banyak migran datang dan menetap di Bali. Sebaiknya, biarkanlah Banyuwangi didukung pengembangan  pembangunan pariwisatanya, sebagai bamper dari migran yang mengalir dari Lumajang, Jember dan Banyuwangi ke Bali. Biarkanlah Flores (Labuhan Baju) dan Lombok (Mandalika) berkembang pariwisatanya, sebagai bamper dari migran yang mengalir dari Sumba, Flores, Lombok, dan sekitarnya. Kalau hal itu tidak dilaksanakan, dan pembangunan hanya Jawa-Bali sentris, maka Bali akan terancam oleh anthropogeografi. Bila hal itu terjadi, maka Bali secara pelan tapi pasti akan memudar kehidupan kebudayaannya, hingga akhirnya akan lenyap.

Oleh karenanya, ada baiknya pembangunan Bandara Buleleng, dibatalkan saja. Pembangunan jangan hanya Bali sentris. Bali yang sudah sesak dengan beton, besi, baja, semen, dan manusia, lalu disesaki lagi dengan beton, besi, baja, dan manusia (migran) yang lain. Cukuplah sampai di sini saja. Rakyat Bali harus disadarkan tentang masa depannya, kalau terlalu rakus dan loba.  Sebaiknya sebarkan dana dan daya pemerintah yang terbatas, untuk pembangunan yang bersifat Indonesia sentris (meminjam istilahnya Jokowi). Bali juga harus menghitung daya dukung dan daya tampung-nya. Inilah cara untuk memuliakan alam, budaya, dan manusia Bali.

Resiko politik dan keamanan pada saat awal-awal Indonesia merdeka, harus terus menjadi renungan kita, yang pro NKRI. Jangan biarkan kita kehilangan tongkat untuk ke sekian kalinya, sebagai akibat dari pembangunan nasional yang tidak merata di Indonesia. Terlalu mahal darah yang diteteskan oleh para pejuang kemerdekaan kita. Kemudian untuk dirusak oleh para pejabat, yang hanya memikirkan citra karier politiknya selama 5-10 tahun ke depan saja.            

wartawan
WW
Category

Badai Cedera Usai, Arsenal Siap Lawan Bayern Munich dan Chelsea

balitribune.co.id | Jakarta - Tim kasta atas asal Inggris, Arsenal siap meraih gelar juara Liga Primer meski kekurangan pemain andalan akhir-akhir ini. Meski begitu tampaknya kekhawatiran mereka akan segera mereda karena pemain yang absen akan segera kembali merumput bersama The Gunners.

Baca Selengkapnya icon click

Menjelang Nataru, Warga Sumba Barat Daya Diminta Jaga Kamtibmas di Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), warga Sumba Barat Daya (SBD), NTT diminta untuk ikut menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Bali. Permintaan ini dikumandangkan langsung oleh Ketua Ikatan Keluarga Sumba Barat Daya (IKSBD) Bali, Samuel Sairo Kalumbang dalam acara diskusi dengan Polda Bali di Denpasar, Selasa (25/11). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

BRI Region 17/ Denpasar Dukung Program Strategis Nasional 3 Juta Rumah Melalui Penyaluran KPRS dan KPP

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Region/17 Denpasar terus memperkuat komitmennya dalam mendukung Program Strategis Nasional (PSN) penyediaan 3 juta rumah bagi masyarakat. Pada tahun 2025, BRI Region 17/ Denpasar catat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Subsidi (KPRS) sebesar Rp200,42 miliar untuk memperluas akses hunian layak dan terjangkau.

Baca Selengkapnya icon click

Kredit Program Perumahan Merupakan Semangat Kolaborasi Pemerintah, Perbankan dan Pelaku Industri

balitribune.co.id | Mangupura - Bali membutuhkan alokasi anggaran untuk penyediaan 32 ribu rumah rakyat layak huni. Melalui perhatian pemerintah pusat dengan adanya program Kredit Program Perumahan (KPP), Gubernur Bali, Wayan Koster menargetkan kepemilikan rumah layak huni bagi masyarakat Bali rampung dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

BRI Peduli Salurkan Bantuan TJSL “Ini Sekolahku” 2025 dan Beasiswa Pelajar 2025 untuk Siswa SDN 1 Belimbing Tabanan

balitribune.co.id | Tabanan - Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan dan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia, BRI melalui Program BRI Peduli TJSL “Ini Sekolahku” 2025 kembali memberikan dukungan fasilitas pendidikan kepada SDN 1 Belimbing, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Senin (24/11).

Baca Selengkapnya icon click

Kembali Melesat Kencang di Buriram, Pebalap Astra Honda Raih Posisi Tiga Besar Klasemen TTC 2025

balitribune.co.id | Jakarta – Pebalap binaan Astra Honda yang bersaing di Idemitsu Honda Thailand Talent Cup (TTC), Bintang Pranata Sukma meraih podium kedua pada race kedua. Hal ini sekaligus membuatnya mengunci posisi ketiga TTC musim balap 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.