Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kisah Perjuangan Hidup di Balik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

korban selamat kapal tenggelam
Bali Tribune / SELAMAT - Saiful (40) yang menjadi salah seorang korban menuturkan kisahnya selamat dari musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali

balitribune.co.id | Negara - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) dini hari, telah menyisakan duka mendalam dan kisah-kisah heroik. Di balik sederet data korban yang terakumulasi, ada narasi-narasi pilu dan perjuangan sengit untuk bertahan hidup.

Sekelumit kisah dari para penyintas dan keluarga korban yang hilang menjadi pengingat yang pedih akan misteri di perairan Selat Bali. Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya bukan hanya sekadar angka dalam data, melainkan kumpulan kisah nyata tentang perjuangan hidup, kehilangan, dan harapan yang terus menyala di tengah kegelapan. Dari kisah sopir truk yang hilang dalam tanda tanya, hingga kesaksian mencekam para penyintas yang bergelut dengan maut di tengah gelapnya lautan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak

Setiap cerita yang mengungkap betapa mencekamnya musibah tersebut mengingatkan pada pentingnya keselamatan dan tanggung jawab dalam setiap pelayaran. Seperti kisah heroik dan sekaligus memilukan yang diungkapkan salah satu penumpang selamat, Bejo Santoso (52), warga Ceruring, Banyuwangi. Bejo adalah salah satu penumpang yang beruntung bisa langsung melompat ke laut karena berada di sisi kapal. Ia mengungkapkan detik-detik mencekam saat kapal yang ditumpanginya tenggelam hanya dalam waktu 3 menit.

"Yang bisa loncat duluan itu yang selamat. Kalau yang di dalam, saya tidak bisa jamin, karena dari posisi kapal mulai miring sampai tenggelam hanya tiga menit," ujarnya saat ditemui usai dievakuasi di Ruang VIP ASDP Palabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Pengakuan Bejo sangat mengejutkan. Ia mengaku saat musibah tersebut tidak ada alarm ataupun pengumuman dari kru kapal sebelum kapal miring dan tenggelam. "Tidak ada peringatan. Tiba-tiba kapal miring, dan dalam waktu singkat langsung tenggelam. Tidak sampai tiga menit," katanya.

Saat kapal mulai miring, Bejo mengaku melompat bersamaan dengan penumpang lainnya. "Kami semua panik, loncat bersamaan, hanyut terbawa arus. Ada juga beberapa ABK yang melempar pelampung ke arah penumpang," kenangnya. Ia mengaku situasi saat itu sangat kacau, dengan banyak orang yang terinjak-injak karena semua ingin menyelamatkan diri. Ia menuturkan, di atas kapal hanya terdapat dua perahu karet yang hanya bisa menampung sebagian kecil penumpang, selebihnya harus bertahan dengan pelampung biasa.

Yang paling tragis, Bejo menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri di atas kapal yang ditumpanginya tersebut ada dua pasangan suami istri yan terpisah saat mencoba menyelamatkan diri. "Ada satu pasangan yang istrinya belum ditemukan. Pasangan lainnya, sang istri ditemukan, tapi lokasinya jauh terpisah dari suaminya," tuturnya. Ia mengaku terombang-ambing di laut selama hampir lima jam. Ia sudah berada di laut sejak pukul 00.30 Wita, tepat saat kapal tenggelam. Ia baru diselamatkan nelayan pukul 05.30 Wita.

 Di balik kepanikan yang ia alami, rasa kemanusiaannya tak hanyut terhempas gelombang. Ia mengaku momen paling mengharukan adalah saat ia tmengikat jenazah salah satu penumpang lain ke pelampung agar tidak hanyut. "Sekitar pukul 03.00 Wita, saya sempat membawa jenazah penumpang lain, saya ikatkan ke pelampung agar bisa ditemukan," ujarnya, menunjukkan betapa besar jiwa kemanusiaannya di tengah ancaman kematian. Bejo juga menyebutkan, ada ibu-ibu dan anak yang sedang tidur di dalam kapal saat insiden terjadi.

Kisah senada datang dari Saiful, korban selamat asal Jember, Jawa Timur. Ia menceritakan detik-detik mengerikan insiden karamnya kapal motor yang ditumpanginya tersebut. "Sekitar pukul 00.30 WITA kapal tiba-tiba miring dan saya langsung loncat dan tidak sempat memakai jaket pelampung. Saya bisa berenang," kenangnya. Setelah melompat, Saiful berhasil menemukan jaket pelampung mengambang di laut. "Saat itu kapal dihantam ombak besar. Saya melihat beberapa penumpang yang menggunakan jaket pelampung," lanjutnya.

Saiful terombang-ambing beberapa jam di laut dan terbawa arus hingga akhirnya ditemukan oleh seorang Satpam salah satu keramba kerang mutiara yang berada di perairan Desa Candikusuma di Melaya. Ia berhasil ditolong sekitar pukul 04.00 WITA. "Saya naik kapal bersama teman, sekarang teman saya entah di mana apa selamat atau gimana saat itu kejadian cepat sekali miring sedikit langsung tenggelam," ujarnya dengan nada khawatir, menunjukkan betapa cepatnya kejadian itu dan ketidakpastian nasib rekan perjalanannya.

Selain sederet kisah korban yang berhasil selamat, cerita juga mengemuka dari keluarga korban yang kini masih dalam pencarian. Salah satu nama yang masih terus dicari hingga kini adalah Komang Surata, seorang sopir truk asal Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Surata diketahui membawa muatan semen dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Ia tercatat sebagai salah satu dari 66 orang yang berada di kapal nahas tersebut, berdasarkan manifest kapal yang mencakup 53 penumpang dan 13 awak kapal.

Adik korban, Gede Sumerta, mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam terhadap kakaknnya. Ia bercerita bahwa kakaknya kemungkinan besar menggunakan nama inisial "Nyoman" pada manifest maupun saat membeli tiket kapal sebelum memasuki kapal. Sumerta terakhir mengetahui bahwa Surata berangkat siang hari dari Jembrana menuju Banyuwangi untuk menyeberang, seperti rutinitasnya mengemudikan truk bermuatan semen. Dari penuturan Sumerta ada sebuah detail yang membuat pihak keluarga kini merasa semakin cemas.

Menurut penuturan Sumerta, seorang rekan korban yang juga sopir truk tronton memberi informasi saat kapal hendak berangkat, Komang Surata sempat dikeluarkan dari kapal karena muatan truknya dianggap berlebih. Namun, tak lama kemudian, sebuah keputusan mengejutkan datang dari ABK. Surata justru diminta kembali naik ke kapal untuk menggantikan truk tronton tersebut. "Teman kakak saya yang sempat naik duluan, akhirnya tidak jadi ikut karena kapal berat. ABK mengganti dengan kakak saya yang membawa truk semen,” ujarnya.

“Teman kakak saya ini yang mengabari anak kakak saya, lalu informasi itu sampai ke saya," jelas Sumerta. Kecurigaan Sumerta semakin kuat mengingat kebiasaan kakaknya saat menyeberangan. Komang Surata, yang telah lama berprofesi sebagai sopir truk dan hanya libur setiap hari Minggu, bisanya jarang sekali naik ke dek kapal saat menyeberang. "Ia jarang sekali naik ke dek. Kalau capek, ya langsung istirahat di truk. Saya curiga, saat kapal tenggelam, kakak saya sedang tidur di dalam," ujar Sumerta dengan nada cemas didampingi kerabatnya.

Sama seperti harapan keluarga lainnya yang kini menanti informasi mengenai keberadaan korban yang masih dalam pencarian, Sumerta bersama keluarganya kini juga hanya bisa berharap agar Komang Surata bisa sesegera mungkin ditemukan dalam kondisi selamat. Selain menunggu di Gilimanuk, pihak keluarganya juga kini berupaya mencari informasi di sejumlah wilayah pencarian, 

"Saya hanya berharap kakak saya ditemukan selamat, di mana pun keberadaannya. Itu satu-satunya harapan saya," tutup Sumerta, suaranya penuh harap.

wartawan
PAM
Category

Bupati Adi Arnawa Sampaikan Penjelasan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan Penjelasan Bupati Badung terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Badung Tahun 2024, pada Rapat Paripurna DPRD Badung di Ruang Utama Gosana, Kantor DPRD Badung, Kamis (3/7).

Baca Selengkapnya icon click

Ny. Mas Parwata Hadiri Puncak HKG PKK ke-53, Karangasem Raih Juara 2 Lomba Memasak Menu Lokal

balitribune.co.id | Amlapura - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem, Ny. Mas Parwata, menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 Tingkat Provinsi Bali yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Senin (30/6). Kegiatan ini menjadi wadah evaluasi dan apresiasi atas kinerja TP PKK se-Bali dalam mendukung program pembangunan berbasis keluarga.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Diduga Tidak Adil dan Tidak Jujur, Lurah Jimbaran Laporkan Majelis Hakim Perkara Made Dharma ke Komisi Yudisial

balitribune.co.id | Denpasar - Lurah Jimbaran, I Wayan Kardiyasa, S.Pd. didampingi kuasa hukumnya dari kantor hukum H2B Law Office serta para saksi penyungsung Pura Dalam Balangan, melaporkan majelis hakim ke Penghubung Komisi Yudisial (KY) Wilayah Bali di Denpasar, Kamis (3/7).

Baca Selengkapnya icon click

Kisah Perjuangan Hidup di Balik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

balitribune.co.id | Negara - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) dini hari, telah menyisakan duka mendalam dan kisah-kisah heroik. Di balik sederet data korban yang terakumulasi, ada narasi-narasi pilu dan perjuangan sengit untuk bertahan hidup.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Joged Bumbung Sekeha Gong Gita Swara Pukau Penonton di PKB Ke-47

balitribune.co.id | Mangupura - Sekeha Gong Gita Swara Banjar Anyar, Kuta, Kecamatan Kuta menjadi duta Kabupaten Badung pada Utsawa atau Parade Joged Bumbung Tradisi serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, Rabu (2/7). Acara tersebut memukau ribuan penonton yang memenuhi Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Artr Center Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click

Tampilkan Tradisi Sakral, Sekaa Gong Ejo Bang, Kiadan, Desa Plaga "Napak Pertiwi" di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Sekaa Gong Ejo Bang, Desa Adat Kiadan, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Badung  menampilkan tradisi sakral "Napak Pertiwi" di Kalangan Angsoka, Art Center, Denpasar dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025, pada Kamis (3/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.