Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Bangli Usulkan Anggaran Rp 18 Miliar Perbaikan Irigasi

Agus Yudi Swetha Ambara

BALI TRIBUNE - Masih banyak bentangan jaringan irigasi  dalam kondisi rusak. Di tahun 2019 Kabupaten Bangli mengajukan usulan perbaikan untuk  31 daerah irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk perbaikan dibutuhkan anggaran sebesar Rp 18 Miliar lebih.  Hal tersebut diungkapkan Kabid  Sumber Daya Air  Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Agus Yudi Swetha  Ambara, Senin (1/10). Kata Agus Yudi, dari bentangan slauran irigasi sepanjang 140.68 Km hampir 62 persen dalam kondisi rusak. Untuk perbaikan jaringan irigasi selain mengandalkan anggran dari APBD II  juga dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk tahun 2019, pihaknya mengusulkan  rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di 31 titik  ke Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk total anggran yang dibutuhkan sebesar Rp 18.701.000.000. “Usulan sudah kami kirim, untuk sumber dana dari DAK,” jelas pejabat asal Gianyar itu.  Usulan yangd iajukan mengacu Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk tahun 2018 dari usulan di 18 titik yang terakomodir baru 6 kegiatan dengan alokasi dan sebesar Rp3,6 Miliar. “Usulan yang belum masuk ditahun 2018 kembali  kami masukan untuk usulan tahun 2019,” sebutnya.  Ia mencontohkan usulan untuk tahun2019  menyasar Daerah Irigasi Tambaha, Kecamatan,Tembuku; Daerah Irigasi  Tanggahan Tengah, Kecamatan Susut; Daerah Irigasi  Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani; Daerah Irigasi  Yeh Badung, Kecamatan Bangli. “Usulan yang kami ajukan menyasar daerah irigasi di empat kecamatan,” sebutnya. Untuk  kegiatan di tahun 2019 perbaikan jaringan irigasi dirancang menggunakan space  beton precase (beton pra tekan). Dibandingkan menggunakan space pasang batu untuk dinding saluran, tentu  beton precase lebih kuat. “Kalau pasangan batu sering bocor karena  digerogoti kepiting, kalau dengan beton precase aman dari  kepiting,” sebutnya. Selain itu keunggulan menggunakan beton precase  dari segi daya tahan, dimana beton precase bisa bertahan sampai 50 tahun. Pilot projek penggunaan beton precase untuk kegiatan tahun 2018 dengan mengambil lokasi di Daerah Irigasi Manuk, Kecamatan Susut dengan alokasi anggran dari DAK sebesar  Rp 458.686.944,77. “Memang perlahan-lahan semua jaringan irigasi menggunakan beton precase, tentu dari segi pembiayaan lebih tinggi, namun secara kwalitas lebih terjamin karena beton precase telah melalui uji Lab,” ungkap Agus Yudi.  

wartawan
Agung Samudra
Category

Amed Jukung Race, Perhelatan Perahu Layar Tradisional yang Memikat

balitribune.co.id | Amlapura - Selain terkenal dengan keindahan alam bawah laut dan pantainya yang berada di bawah lembah, nelayan di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, juga memiliki event tahunan yakni Amed Jukung Race. Lomba perahu layar tradisional yang digelar setiap hari kemerdekaan RI ini menjadi event yang paling dinanti wisatawan asing.

Baca Selengkapnya icon click

Pura Puseh Desa Adat Dadia di Babahan Kemalingan, Ribuan Uang Kepeng Raib

balitribune.co.id | Tabanan – Pura Puseh Desa Adat Dadia di Banjar Dadia, Desa Babahan, Kecamatan Penebel kemalingan. Ribuan pis bolong atau uang kepeng yang ada di pura itu raib.

Peristiwa ini diketahui pada Rabu (20/8) siang. Saat itu, prajuru desa adat dan Pura Puseh sedang melakukan persiapan upacara Sri Rambut Sedana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Prospek Ekonomi Menjanjikan, Peternakan Sapi dan Kambing Terus Dikembangkan

balitribune.co.id | Negara - Sebagai daerah agraris, sektor peternakan juga menjadi sektor ekonomi potensial di Kabupaten Jembrana. Ternak yang prospektif untuk dibudidayakan adalah sapi kambing. Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mendorong produktifitas peternak sapi dan kambing sekaligus menggenjot perluasan pertanian organik.

Baca Selengkapnya icon click

Kekurangan Data Pendukung dari Eksekutif, Pembahasan 8 Ranperda di DPRD Bangli Tertunda

balitribune.co.id | Bangli -  Hingga pertengahan Agustus ini sejumlah rancangan peraturan daerah (ranperda) yang masuk dalam program pembentukan perda (propemperda) belum juga dibahas DPRD Bangli. Hal tersebut karena adanya kekurangan  data pendukung dari eksekuitif selaku pengusul. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangli. I Ketut Suastika pada Rabu (20/8). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.