Banjar Gunung Akan Tampilkan “Suryak Enggung” | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 8 May 2017 16:47
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
SURYAK ENGKUK
SURYAK ENGGUNG - Sekaa Baleganjur Giri Praja Pasupati, Banjar Gunung, Desa Penatih Dangin Puri menggelar latihan untuk persiapan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 Tahun 2017. Dalam penampilannya direncakan akan mengambil tema Suryak Enggung.

BALI TRIBUNE - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar menggelar latihan persiapan sekaligus pembinaan Sekaa Baleganjur Giri Praja Pasupati, Banjar Gunung, Desa Penatih Dangin Puri sebagai Duta Kota Denpasar dalam Pesta Kesenian Bali (PKB)  ke-39 Tahun 2017, Jumat (5/5) malam di Wantilan Pura Desa Pakraman Bekul.

Dalam  pembinaan yang dihadiri  langsung Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar IG. Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Nyoman Sujati serta Tim Pembina Kesenian Provinsi Bali. Dalam kegiatan tersebut, tampak Duta Kota Denpasar dalam Lomba Baleganjur PKB Tahun 2017 akan mengambil judul “Suryak Enggung”. 

Pengambilan judul  “Suryak Enggung” ini tidak lain merupakan gambaran suasana alam yang kian jarang dijumpai di era modern ini. Suryak yang berarti bersorak dan enggung merupakan kodok, jadi suryak enggung merupakan riah riuh suara kodok yang girang karena turunnya hujan yang membasahi pertiwi serta menjadi sumber kehidupan makhluk hidup di dunia.

“Sesuai tema PKB Tahun ini yakni Ulun Danu, kami membuat inovasi garapan yang ada hubungannya dengan air yakni menggarap Suryak Enggung,” ujar Koordinator Sekaa Baleganjur Giri Praja Pasupati sebagai Duta Kota Denpasar dalam PKB Tahun 2017, I Nyoman Sukiarta.

Dikatakan Sukiarta didampingi pencipta tabuh I Wayan Arik Wirawan dan penata gerak Ngurah Krisna Murti, Penafsiran elemen-elemen musik seperti ritme, melodi, tempo dan dinamika dicurahkan penuh dari segala gambaran situasi, suasana dan fenomena rintikan hujan, aliran sungai, gemericik danau, deburan ombak dan disertai suara enggung yang bertalu-talu memunculkan ragam bunyi dan ritme alam yang menarik serta mengagumkan.

Kung Kek-Kung Kek merupakan bunyi sederhana yang merangsang indra pendengaran untuk bisa selalu bersyukur dianugrahi air sebagai sumber kehidupan. Sebagai manusia tidak boleh serakah akan air, karena hewan-hewan seperti enggung dan makhluk lain di bumi juga membutuhkan air.

“Fenomena ini kami jadikan inspirasi yang diimplementasikan pada komposisi baleganjur kreasi. Oleh karena itu, mari kita lestarikan air dengan tidak boros dan mencemarin anugerah dari Hyang Ulun Danu,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan dana pembinaan yang diserahkan oleh Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan kepada Koordinator Baleganjur Duta Kota Denpasar, I Nyoman Sukiarta yang disaksikan  Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara serta Ketua DPRD Kota Denpasar I G. Ngurah Gede.