BALI TRIBUNE - Belasan ribu orang rela berdesak-desakan dan menjadikan Blahbatuh menjadi lautan manusia saat mengiringi prosesi pelebon di Puri Ageng Blahbatuh, Sabtu (9/9). Kremasi ini menjadi perhatian karena bersaranakan menara bade dan Lembu Nandini. Iring-iringan prosesi hingga pembakaran jenazah pun menjadi tontonan langka bagi wisatawan asing.
Sejak pagi hari, sarana kremasi mendiang Anak Agung Biyang Chandra, istri I Gusti Ngurah Jelantik, Puri Ageng Blahbatuh sudah menjadi magnet warga dan wisatawan. Selain jarang digelar, sarana kremasinya juga sangat istimewa, yakni menara bade khusus dan lembu nandini berukuran raksasa.
Setelah dinanti sejak pagi, prosesi pun dimulai sekitar pukul 12.15 Wita. Sejumlah pejabat negara, daerah dan pelingsir puri di Bali juga mengikuti jalannya prosesi. Dengan iringan ratusan abdi kerajaan dari beberapa desa di Kecamatan Blahbatuh, jenazah mendiang ditempatkan menuju menara bade. Diawali dengan pergerakan patung lembu nandini, iring-iringan pun bergerak dengan rapi diekori belasan ibu warga.
Lantaran bobotnya sangat berat, perjalanan pun diusung secara estafet warga dari delapan banjar. Setelah dua jam perjalanan, patung lembu dan menara pun tiba di kuburan. Namun sebelum masuk areal kuburan, atap bade terhalang kabel listrtik hingga terjatuh. Hingga sore hari rangkaian prosesi berjalan, wisatawan enggan beranjak. Pembakaran ditandai dengan penyulutan api dari keluarga besar Puri Ageng Blahbatuh.
Pelingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Alit Kakarsana menyebutkan, pelebon ini menggunakan tingkatan madyaning utama, sehingga tidak menggunakan Naga Banda. Almarhum disebutkan meninggal pada usia 84 tahun, meninggalkan tiga orang anak masing-masing Gusti Agung Jelantik, Dr Gusti Kesiman, dan Gusti Ayu Sukartini. “Beliau berasal dari Puri Kelodan di Puri Ageng Blahbatuh juga. Dalam upacara ini kami menggunakan sesaji yang disebut penebusan 60,” terangnya.
Selama prosesi, melibatkan delapan banjar pengempon dan beberapa desa penyangga se-Blahbatuh. Pembakaran bersarana patung lembu nandini ini diharapkan memberi petunjuk arah arwah almarhumah menuju Nirwana sekaligus meninggalkan segala ikatan duniawi.