balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung membukukan nilai investasi yang sangat besar pada tahun 2024. Nilai investasi yang masuk ke Gumi Keris per triwulan III tahun 2024 bahkan sudah mencapai angka Rp 13 triliun lebih.
Dari data yang dihimpun modal atau investasi yang masuk di Kabupaten Badung tahun 2024 dominan merupakan modal asing. Adapun komposisinya terdiri dari kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 3.046.262.700.000,00 (22,09%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 10.740.904.812.400,00 (77,91%).
Besarnya investasi ini membuktikan bahwa investor masih menjadikan Badung sebagai ladang untuk menanamkan uangnya di Bali. Sebagian besar investasi yang masuk berkutat di sektor pariwisata.
Kepala Dinas Penananam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan yang dikonfirmasi, Kamis (2/1), membenarkan ada peningkatan investasi yang masuk di Kabupaten Badung. Nilai investasi di tahun 2204 bahkan berhasil melebihi target yang ditentukan pemerintah.
Dipaparkan bahwa realisasi investasi di Kabupaten Badung sampai dengan triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp 13.787.167.512.000,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp 8.764.200.000.000,00 atau mencapai 157,31%.
"Realisasi investasi di Badung per triwulan III tahun 2024 sudah sebesar Rp 13 triliun lebih padahal targetnya cuma Rp 8,7 triliun," ujarnya.
Menurut Agus Aryawan investasi ini juga mendominasi investasi yang masuk secara keseluruhan di Bali. Total target investasi Provinsi Bali tahun 2024 dipasang sebesar Rp 16 triliun. Namun, di Badung saja di triwulan III sudah tercatat nilai investasinya lebih dari Rp 13 triliun.
"Provinsi Bali menargetkan investasi Rp 16 triliun dan kita di triwulan III sudah masuk Rp 13 triliun. Ini artinya angka realisasi tersebut berkontribusi mencapai 86,17 persen dari total target investasi Provinsi Bali tahun 2024 (Rp 16 triliun)," kata Agus Aryawan.
Lantas berapa jumlah realisasi investasi sampai dengan bulan Desember 2024? Ditanya begitu pejabat asal Tabanan ini mengaku belum bisa dipastikan pasalnya masih proses berjalan.
"Total investasi tahun 2024 belum dapat diketahui karena baru dirilis setelah tanggal 10 Januari 2025 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Triwulan IV," tegasnya.
Namun Agus Aryawan menyebut realisasi investasi tahun 2024 jika dibandingkan dengan realisasi investasi periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 7.322.573.999.999,00 menunjukan terdapat peningkatan sebesar Rp 6.464.593512.401,00 atau mengalami peningkatan sebesar 88,28%.
"Yang jelas bila dibanding tahun sebelumnya di triwulan yang sama ada peningkatan lebih dari Rp 6 triliun," sebutnya.
Sementara diilihat dari komposisi sumber modal, Agus Aryawan mengatakan ada dua. Yakni dari kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 3.046.262.700.000,00 (22,09%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 10.740.904.812.400,00 (77,91%).
"Data ini menggambarkan bahwa dominan investasi yang masuk di Kabupaten Badung merupakan modal asing," pungkasnya.