Bendesa Didapati dengan Istri Orang, Sawan Bergolak | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 3 May 2016 16:37
redaksi - Bali Tribune
selingkuh
Mediasi antar kelompok warga di kantor Prebekel Siangan, Gianyar

Gianyar, Bali Tribune

Berawal dari pendobrakan pintu bale banjar dan ditemukan bendesa  bersama istri orang lain di balai banjar, kini memicu ketegangan antar kelompok warga di  Desa Pakraman Sawan, Siangan, Gianyar. Hingga diadakan paruman adat dan memutuskan agar dilakukan Upacara Mening-ning atau Balik Sumpah. Hal itu terungkap dalam Mediasi yang dilakukan di Kantor Perbekel Siangan, Senin (2/5) kemarin.

Mediasi ini dilaksanakan menyusul adanya perang isu yang terus bergulir. Yakni isu bendesa selingkuh dan perusakan pintu balai Bbnjar  yang konon sudah dilaporkan ke polisi.  Namun sayang, mediasi  yang diharpkan menelorkan perdamaian antar dua kelompok, akhirnya  kandas.  Dengan proses yang cukup  tegang, masing-maisng kelompok ngotot sehingga keputusan lebih lanjut, tetap diserahkan ke adat.

Dar pertemuan itu, terungkap  bahwa  ketegangan antar dua kelompok ini dipicu  pada kejadian di balai banjar pada hari Senin, 18 April  lalu.  Saat itu, salah seorang warga, Made Sutama  mengaku mendengar ada dua orang  di dalan ruangan di balai banjar dengan pintu terkunci. Sutama lantas memberitahukan warga lainnya, lanjut mendobrak paksa pintu balai banjar. Setelah pintu terbuka, keluarlah  Bendesa  Adat  setempat, I Nyoman Suteja (50).  Sedangkan  di dalam ruangan, didapati  Ni Made Sari (45), sembunyi di balik pintu. Atas kejadian itu bendesa lantas diisukan selingkuh.

Bendesa Sawan,  Nyoman Suteja yang ditemui usai mediasi  sangat  menyayangkan  tudingan  sekelompok warga  yang seolah-olah  dirinya tertangkap basah berselingkuh. Padahal  saat itu, dirinya sedang mengambil tali terpal untuk keperluan di pura.  Dan saat bersamaan datang Sari  untuk mengambolik sok.  Dia pun mengaku terpaksa mengunci pintu karena kedatangan  Sutama dan kawan-kawan bisa memicu masalah lain. “ Karean saya merasa tidak melakukan apa-apa, makanya saya  setuju digelar upacara maning-ning.,” terangnya.

Secara terpisah, Sutama mengaku siap diproses atas  laporan  pengrusakan pintu balai banjar.  Dirinya yakin, tidak akan dipersalaakan oleh warga atupun hokum,  karean pendobrakan  pintu yang dilakukan itu untuk mencari tau siapa yang ada di dalam  ruangan balai  banjar dalam keadaaan terkunci.  “Laporan pengrusakan itu kan hanay dalih, agar  perselinkuhan bendesa  tidak diusut,” ungkapnya.

 Perbekal Siangan, Dewa  Nyoman Raka, menyebutkan,  upaya mediasi yang dilakukan bersama Babinsa dan Babinkantibmas adalah semat-mata  untuk menjaga kondusivitas di Desa Pakraman Sawan. Karena upaya itu, gagal,  pihak mempersilahkan pihak adat menindaklajuti sesuai dengan hasil keputusan adat.  Hanya saja,  pihaknya mengingatkan agar permasalahan ini tidak melebar yang berpotensi mengggangu kondusivitas  desa.