
balitribune.co.id | Denpasar - PT PLN (Persero) memastikan kesiapan pasokan listrik di Bali menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. Dalam pertemuan bersama Gubernur Bali, I Wayan Koster, Sabtu (22/3/2025) PLN memaparkan strategi pengamanan suplai listrik serta percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung transisi energi bersih di Pulau Dewata.
Pertemuan yang digelar di Rumah Dinas Jaya Saba, Denpasar, Kamis (20/3), dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bali, Kepala Dinas Kehutanan Bali, serta perwakilan dari Indika Energy, PLN Indonesia Power (IP), dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali.
Dalam paparannya, PLN melaporkan bahwa pertumbuhan konsumsi listrik di Bali pada 2024 mencapai rata-rata 14-15%. Untuk mengimbangi peningkatan ini, diperlukan penguatan kapasitas pembangkit, terutama dari sumber energi terbarukan.
Saat ini, daya mampu pembangkit di Bali mencapai 1.388 MW dengan beban puncak 1.189 MW, menyisakan cadangan daya sebesar 199 MW yang diprediksi akan menipis pada Triwulan III 2025.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendukung penuh upaya PLN dalam menjaga keandalan listrik, khususnya selama libur panjang. Ia juga menegaskan pentingnya percepatan proyek EBT di Bali.
“Kami mendukung pembangunan PLTS Indonesia Power sebesar 50 MW di Pejarakan, Buleleng, serta perluasan PLTS Suana sebesar 4,5 MW di Nusa Penida. Selain itu, pengembangan PLTB berkapasitas 10 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2027 juga perlu dipercepat,” ujar Koster.
Lebih lanjut, Koster menginstruksikan Dinas ESDM dan Dinas Kehutanan Bali untuk memetakan kawasan kurang produktif yang berpotensi dikembangkan menjadi PLTS guna mendukung target Bali menuju energi bersih.
General Manager PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menegaskan kesiapan PLN dalam mengawal pasokan listrik selama Nyepi dan Idul Fitri.
“Kami telah menyiapkan tim siaga dan memastikan seluruh infrastruktur listrik beroperasi optimal. Kami juga terus mendorong pemanfaatan EBT untuk menjaga keandalan listrik di Bali,” jelas Eric.
Dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali dan sinergi lintas sektor, PLN optimis dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan wisatawan. Langkah ini juga semakin memperkuat posisi Bali sebagai pelopor transisi energi bersih di Indonesia.